Peringatan Seabad Oey Soe Tjoen, 90 Batik Dipamerkan

Rumah Batik Oey Soe Tjoen di Pekalongan, Jawa Tengah, sudah resmi berusia 100 tahun. Meski namanya jarang terekspos, kain batik tulis halus ini merupakan salah satu warisan budaya terpenting Indonesia, yang kerap menjadi incaran kolektor dunia.

Untuk merayakan seabad perjalanannya, sebanyak 90 lembar kain langka dipamerkan dalam pameran 'Keteguhan Hati Merawat Warisan' di Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat. Pembukaan dilakukan oleh Widianti Widjaja, generasi ketiga keluarga pengrajin batik Oey Soe Tjoen, didampingi Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar. 

Setiap kain dipajang dengan tata artistik di dinding pameran, yang memberikan kesan elegan dan sakral serta memperlihatkan berbagai motif khas peranakan Jawa hingga Eropa yang dipadu dalam satu kain batik tulis. Jumlah pengrajin yang semakin sedikit jadi tantangan terbesar dalam mempertahankan konsistensi kualitas dan orisinalitas.
 

Baca juga: Lebih dari Sekadar Pakaian, Ini Makna dan Filosofi Kebaya

Wakil Menteri Ekraf, Irene Umar menyebut pameran ini sebagai contoh kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekonomi kreatif berbasis warisan budaya.

Pameran ini berlangsung dari 25 Juli hingga 3 Agustus 2025. Kesempatan langkah ini membuka mata publik bahwa kain bisa menjadi cerita, dan batik adalah bahasa Indonesia di mata dunia. 

Batik Oey Soe Tjoen berawal dari Pekalongan pada 1925, dipengaruhi oleh motif bunga-bungaan Eropa, lotus, seruni hingga ornamen Tionghoa yang halus dan detail. Kini karya mereka telah masuk koleksi museum di Jepang, Belanda hingga Amerika Serikat.