Jakarta: Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli membeberkan tantangan serta strategi pembangunan ketenagakerjaan nasional untuk periode 2025–2029. Strategi utama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dalam menciptakan lapangan kerja antara lain melalui kolaborasi lintas kementerian dan gerakan peningkatan produktivitas nasional.
Hal ini disampaikan Yassierli dalam Forum Pemimpin Redaksi yang digelar oleh Biro Humas Kemenaker. Acara tersebut dimoderatori oleh Sekretaris Jenderal Kemenaker Cris Kuntadi dan mengangkat tema Sinergi Media Massa sebagai Akselerasi Informasi Publik pada Sektor Ketenagakerjaan.
Dalam paparannya, Yassierli menyebut sejumlah tantangan strategis yang dihadapi sektor ketenagakerjaan Indonesia saat ini, antara lain penguatan
link and match antara dunia pendidikan dan industri, optimalisasi fungsi
Balai Latihan Kerja (BLK), penyediaan pekerjaan layak dan inklusif bagi kelompok rentan seperti perempuan dan penyandang disabilitas, serta penyusunan regulasi baru terkait pekerja
platform digital dan revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan.
“Targetnya balai dulu ya. Kita targetkan di 10 balai minimal sudah ada
talent corner tempat generasi muda bisa hadir membawa ide produk, lalu kita inkubasi dan hubungkan dengan
investor,” ujar Yassierli dikutip dari
Zona Bisnis Metro TV pada Rabu, 23 Juli 2025.
Ia juga menekankan bahwa kewirausahaan adalah salah satu solusi dalam penciptaan lapangan kerja. Namun, menurutnya, pengembangan kewirausahaan tidak hanya menjadi tanggung jawab Kemenaker, tetapi juga melibatkan berbagai kementerian lain seperti Kementerian Koperasi dan UKM, serta lembaga pendidikan yang memiliki program inkubasi bisnis.
(Tamara Sanny)