Polisi Masih Dalami Kasus Keracunan Massal di Cianjur

24 April 2025 17:42

Cianjur: Polisi masih terus menyelidiki kasus keracunan massal yang terjadi di dua sekolah di Cianjur, Jawa Barat. Hingga kini, hasil laboratorium dari sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan belum diterima pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto menyampaikan, pihaknya masih menunggu hasil resmi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.  

“Untuk hasil lab belum keluar sampai dengan saat ini, kita masih menunggu dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Nantinya, apabila sudah keluar akan kami update kembali,” kata AKP Tono dikutip dari Metro Siang Metro  TV pada Kamis, 24 April 2025.

Terkait pemeriksaan saksi, Tono menjelaskan bahwa sejumlah saksi telah dimintai keterangan. Namun belum dapat disampaikan ke publik karena masih dalam tahap penyelidikan.  

“Nanti setelah hasil laboratorium keluar, kami akan gelar perkara untuk menentukan apakah ada unsur pidana atau tidak," katanya.

Sementara itu, terkait dugaan kelalaian dalam kejadian ini, kepolisian akan mendalami lebih lanjut dan tetap menerapkan pendekatan ilmiah dalam proses penyelidikan.

“Kalau memang ada peristiwa pidana, tentunya kita akan berusaha seobjektif mungkin. Kita akan menggunakan pendekatan scientific crime investigation," tambah Tono.
 

Baca Juga: Dinkes Cianjur Tetapkan KLB Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis

Diketahui, dapur penyedia makanan bergizi gratis yang bekerja sama dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyalurkan sekitar 2.700 porsi makanan setiap harinya ke sejumlah sekolah, salah duanya Sekolah MAN 1 dan SMP PGRI Cianjur. Namun, dalam kasus keracunan ini, sebanyak 70 siswa dari dua sekolah mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan yang didistribusikan.

Tono juga mengonfirmasi bahwa jenis makanan yang dikonsumsi oleh para siswa di dua sekolah tersebut relatif seragam dan dikemas dalam wadah plastik. Namun, belum bisa dipastikan apakah makanan, kemasan, atau faktor lain yang menjadi penyebab.

“Jenis makanannya hampir semuanya sama. Tempat makannya juga seragam. Tapi kita belum bisa menyimpulkan penyebab pastinya," katanya.

Lokasi dua sekolah yang terdampak keracunan juga terbilang berdekatan, dengan jarak sekitar 10–15 menit perjalanan.

Dalam penanganan kasus ini, Polres Cianjur bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi, serta Badan Gizi Nasional.

“Program ini sebenarnya sangat bagus. Namun pelaksanaannya yang perlu kita awasi agar berjalan sesuai tujuan. Kami mendukung penuh agar program pemerintah ini bisa terlaksana dengan baik dan aman,” pungkas Tono.

(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)