24 August 2025 21:21
Setelah hampir dua bulan, ayah kandung Arya Daru Pangayunan, Subaryono, akhirnya buka suara perihal kematian putra semata wayangnya. Subaryono meyakini anaknya meninggal bukan karena bunuh diri, melainkan dibunuh. Pihak keluarga pun mengungkapkan beberapa kejanggalan atas kematian anaknya.
Subaryono mengungkap, alasan keluarga selama ini belum bersuara adalah karena kondisi psikis yang terpukul serta mempertimbangkan faktor kesehatan ibu Daru pasca-operasi.
"Kami betul-betul menangis, goncang, di mana kami terpuruk di situ," ujar Subaryono.
Dalam konferensi persnya, kuasa hukum keluarga mengungkap sejumlah kejanggalan. Istri Daru ternyata sempat menelepon Polsek Menteng sebanyak tujuh kali setelah ponsel suaminya tidak dapat dihubungi pada 7 Juli lalu, tapi tidak ada respons. Pihak keluarga juga meyakini Arya Daru tidak memiliki masalah mental.
"Almarhum selalu mengontak ibunya di manapun ia berada untuk berkonsultasi dan meminta nasihat," ujar kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo.
Kejanggalan terakhir adalah ditemukannya aktivitas di akun media sosial Instagram dan WhatsApp milik Daru setelah ia meninggal dunia, padahal polisi menyatakan ponselnya hingga kini belum ditemukan.
"Salah satu fakta lainnya adalah, istri almarhum mencoba lagi mengirimkan pesan singkat lewat WhatsApp dan itu centang dua," tambah Nicholay.
Memohon Keadilan pada Presiden
Keluarga meminta agar pihak kepolisian dapat melanjutkan penyelidikan kasus ini. Ayah Arya Daru bahkan memohon keadilan untuk sang putra langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Kami mohon kepada yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia, yang terhormat Bapak Prabowo. Kami mohon dengan rendah hati, agar bisa menyampaikan kepada Kapolri, kepada Panglima TNI, kepada Menteri Luar Negeri, supaya segera bisa menjelaskan kepada kami tentang misteri yang terjadi pada anak kami," pinta Subaryono.