80 Santri Disabilitas di Malang Antusias Belajar Baca Al-Qur'an

21 March 2025 18:23

Ramadan menjadi bulan penuh berkah. Setiap umat muslim berlomba-lomba mengejar pahala di bulan ini, termasuk kelompok penyandang disabilitas. 

Sekelompok menyandang disabilitas menambah ilmu agama dengan belajar cara membaca ayat suci Al-Qur'an menggunakan bahasa isyarat dan huruf braille. Sekitar 80 orang santri dengan rentang usia anak hingga remaja terlihat antusias belajar membaca huruf Al-Qur'an di Masjid Madinah Permata Saxophone, Kota Malang.

"Ada 80 santri dari berbagai daerah di Malang Raya. Kebanyakan dari Singosari, Pasuruan, dan kabupaten-kabupaten yang lain," kata Pengasuh Santri Disabilitas Agnes Banowati, dikutip dari tayangan Newsline, Metro TV, Jumat, 21 Maret 2025. 

Didampingi sejumlah guru pengajar, para santri dibagi dalam beberapa kelompok. Mulai dari tunarungu dan tunawicara, tunanetra, hingga tunagrahita. 

"Pengajarnya sekitar 30 orang dan hampir semua relawan," ujar Agnes. 
 

Baca juga: Al-Qur'an Pedoman Hidup

Di komunitas Islamic Disability Center (IDC), setiap kelompok didampingi guru pengajar profesional yang mengerti cara membaca Al-Qur'an dan bahasa isyarat. Masing-masing kelompok diajarkan cara membaca kitab suci dengan metode berbeda.

Santri tunanetra belajar membaca Al-Qur'an dengan media huruf braille. Santri tunarungu dan tunawicara menggunakan bahasa isyarat tangan. Sementara santri penyandang tunagrahita memanfaatkan pendekatan ikatan emosional agar lebih nyaman dan mudah dipahami.

Tak hanya di bulan Ramadan, proses belajar membaca Al-Qur'an juga dilakukan pada hari biasa. Hanya saja di bulan suci ini, intensitas dan kualitas pembelajaran semakin ditingkatkan demi mendapat berkah, kesucian, dan pahala melaksanakan amal baik. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)