Film Animasi Merah Putih: Besar Narasi Minim Eksekusi

Nasionalisme sudah lama menjadi polesan bagi program yang pailit nan mangkrak. Namun kali ini, nasionalisme jadi pemoles karya animasi asal jadi.

14 Agustus 2025 nanti, penikmat film Tanah Air akan disuguhkan dengan film Animasi 'Merah Putih: One for All'. Film ini digadang-gadang jadi persembahan monumental untuk 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Karya ini adalah sebuah simfoni cinta negeri yang penuh makhluk anomali dari kepala sampai font poster. Tampil dengan gaya Powerpoint ala siswa sekolah dasar. Kombinasi warnanya pun unik, semakin dilihat, semakin meningkatkan risiko buta warna.
 

Baca: Animasi Jumbo Diharap Jadi Momentum Bangkitnya Film Tanah Air

Karya ini layak mendapat tepuk tangan meriah, bukan karena bangga, tapi karena sukses bikin publik heran. Pegiat seni di balik Merah Putih: One for All sangat gigih memaksakan narasi kebangsaan lewat media animasi favorit anak-anak.

Sayangnya, kegigihan itu tidak diikuti oleh kualitas animasi 3 dimensi. Dialog yang ditampilkan juga setara dengan konten drama China di TikTok.

Nurani publik pun diuji. Masyarakat tentu tidak pernah membenci Tanah Air, menjunjung tinggi Pancasila juga menjadi prinsip yang tertanam sejak belia.

Sayang beribu sayang, publik malah disuguhi film animasi yang kalau ditonton pakai kacamata minus bikin tambah minus.