Jejak Tsunami di Tanah Rencong

26 December 2024 20:31

Aktivitas Warga Banda Aceh terlihat normal. Masih terus mencoba bangkit dari ujian maha dahsyat dua dekade silam. 26 Desember 2004, gempa bumi bermagnitudo 9,3 memicu tsunami mengoyak Bumi Serambi Mekkah.

Gempa ini disebut sejumlah ahli sebagai gempa terbesar kelima dalam sejarah. Menurut data PBB, lebih dari 230 ribu orang menjadi korban jiwa, dengan jumlah korban terbesar di Indonesia mencapai lebih dari 173 ribu jiwa.

Dengan tinggi gelombang lebih dari 30 meter, tsunami merusak segala sesuatu yang ada di jalurnya. Hingga kini jejaknya masih terlihat di beberapa bagian kota.

Rasa trauma warga yang mendalam, mendorong tanggung jawab moral tersendiri untuk menggalakkan mitigasi bencana sejak dini. 
 

Baca juga: Masjid Rahmatullah, Saksi Kebesaran Tuhan pada Tsunami Aceh

Di sisi lain, bencana tsunami telah membuka jalan menuju perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah Indonesia. Perjanjian Helsinki menjadi tonggak sejarah baru bagi masa depan warga Aceh.

Tsunami Aceh menyadarkan Indonesia untuk mengubah paradigma penanggulangan bencana dari responsif menjadi proaktif, termasuk berujung dengan pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pengalaman dan juga pembelajaran warga korban tsunami Aceh ini menjadi warisan yang berharga bagi umat manusia di seluruh dunia. Bagi Aceh sendiri ini tergantung dari sinergi yang terus-menerus dibangun dari para pemangku kepentingan untuk mewujudkan Aceh bangkit.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)