San Francisco: Presiden Joko Widodo berkesempatan untuk berbicara, dalam APEC CEO Forum, di San Francisco, Amerika Serikat. Dalam kesempatan ini, presiden memaparkan prioritas pemerintahan Indonesia, di antaranya hilirisasi industri, transisi energi, dan Ibu Kota Nusantara.
Presiden menyebut iklim investasi di Indonesia sangat kondusif. Mulai dari perekonomian, politik, hingga potensi pasar dan sumber daya alam yang besar. Menurut Jokowi, Indonesia kini memiliki beberapa sektor prioritas:
1. Hilirisasi industri salah satunya melalui pembangunan ekosistem mobil listrik dari hulu ke hilir.
2. Transisi energi, mewujudkan ekonomi hijau untuk masa depan dunia.
3. Pembangunan IKN Nusantara, sebuah kota pintar berbasis hutan dan alam.
Jokowi mengatakan Indonesia merupakan pilihan tepat dan menjanjikan bagi para investor. Apalagi, pertumbuhan ekonomi Indonesia diramalkan moncer.
“IMF memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh mencapai 5% di 2023 dan 2024 diperkirakan 5,1%,” ujar dia.
Selain itu, Presiden memaparkan potensi mulai dari sumber daya alam hingga sumber daya manusia. Indonesia disebut berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif.
“Kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi terjaga, stabilitas politik terjaga,” jelas dia.
Dalam forum itu, Jokowi juga membahas pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Investor asing diundang menanamkan modalnya lantaran ada segudang potensi.
“70% area hijau, 80% transportasi publik berbasis energi hijau yang terbuka di berbagai sektor,” ucap dia.
Kepala Negara optimistis hal itu akan menguntungkan kedua belah pihak. Sehingga para investor diharapkan tidak ragu untuk berinvestasi.
“Saya harap Bapak Ibu dapat memanfaatkan peluang ini dengan lebih agresif dan lebih cepat,” tutur dia.