Situbondo: Festival Kopi dan Tembakau kembali diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, Jawa Timur. Melalui festival ini, produksi kopi dan tembakau asal Situbondo diharapkan semakin dikenal dan meningkatkan harga jual.
Berbagai macam jenis produk unggulan kopi dan tembakau hasil produksi petani di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dipamerkan di stand UMKM pada gelaran Festival Kopi Nusantara yang diselenggarakan Rabu, 18 dan Kamis, 19 September 2024.
Sajian jenis
kopi arabika dan robusta berkualitas yang diolah dengan menggunakan berbagai mesin dan dikemas secara menarik pun turut tersajikan. Para petani setempat yang mengikuti acara festival ini mengaku dengan terselenggaranya Festival Kopi Dan Tembakau omset penjualan dan produksi kopi terus meningkat seiring jumlah permintaan yang semakin tinggi.
Meski jangkauan penjualan telah melintasi sejumlah negara, namun harga yang dipatok para petani kopi rupanya masih sangat terjangkau. Harga kopi arabika, misalnya. Petani menetapkan harga Rp250 ribu per kilogram (kg). Sementara untuk kopi robusta dipatok Rp150 ribu per kg.
Sedangkan untuk biji roasting, kisaran harga green bean arabia sekitar Rp100-175 ribu per kg. Sedangkan untuk robusta berkisar Rp80-125 ribu per kg.
“Semoga dengan adanya festival kopi bisa menaikkan omzet dari para petani. Khususnya untuk petani kebun kopi,” ujar Pegiat
UMKM kopi, Filiya, dikutip Rabu, 25 September 2024.
Tak hanya kopi. Petani tembakau pun juga merasakan hal yang sama. Konsistensi petani merawat tanaman tembakau menghasilkan kualitas mutu yang semakin membaik, karena berhasil memunculkan ciri khas aroma yang terkandung. Hal inilah yang menjadikan tembakau asal Situbondo diburu oleh para pembeli dari luar Kabupaten, seperti Jakarta dan Surabaya.
Para petani tembakau di Situbondo pun telah berhasil mengekspor tanaman tembakaunya ke sejumlah negara. Untuk harga tembakau para petani tembakau Situbondo tidak menetapkan harga terlalu tinggi.
Misalnya, tembakau bukabu. Para pembeli cukup menyediakan Rp250 ribu per kg. Sedangkan tembakau krepek bisa dibeli dengan harga antara Rp250-300 ribu per kg.
“Masyarakat itu sudah mengenal-menenal tembakau. Harapan ke depannya supaya ditingkatkan lagi acara festival seperti ini,” ujar pegiat UMKM tembakau, Dodik.
Festival kopi dan tembakau nusantara yang rutin digelar ini tidak hanya menjadi ajang pasar terbuka di kalangan pedagang lokal maupun luar Kabupaten Situbondo. Melainkan juga bertujuan meningkatkan mutu produksi agar kopi dan tembakau Situbondo yang memiliki aroma dan rasa khas, sehingga dapat melebarkan jangkauan pemasaran para petani.
“Untuk yang ketiga kalinya ini saya ingin agar setiap gelaran ini ada peningkatan kualitas. Baik dari tembakaunya maupun dari produk kopinya. Karena bagaimanapun juga kita akan memiliki daya saing yang lebih maksimal lagi. Manakala kualitas kopi dan tembakau kita mampu bersaing di tataran nasional dan tataran internasional,” ucap Bupati Situbondo Karna Suswadi.
Pemasaran hasil produksi petani kopi dan tembakau asal situb Bondo pun sudah menjangkau beberapa negara. Misalnya, Amerika Serikat (AS), Jepang, Australia, dan Belgia.