7 April 2023 13:07
Padukan antara sisi agama dan budaya, sebuah pondok pesantren di kawasan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dibangun dengan gaya arsitektur unik layaknya bangunan kerajaan Sunda zaman dahulu.
Pesantren yang berdiri di dekat persawahan milik warga Kampung Cihamerang ini mengusung konsep perpaduan antara agama dan budaya. Bangunan Ponpes yang didominasi oleh batu bata merah ini memiliki gaya arsitektur unik layaknya bangunan Kerajaan Sunda pada zaman dahulu.
Ornamen-ornamen yang dipajang di hampir setiap sudut lingkungan Ponpes ini sangat kental dengan budaya Sunda. Jika dilihat dari sisi aktivitas santri dan santriwatinya, Pondok Pesantran yang baru diresmikan pada 2020 ini, sama seperti ponpes lainnya, yakni menimba ilmu agama Islam.
Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh santri dan santriwati ini sangat khas dengan budaya Sunda yakni pencak silat dan seni musik tradisional Sunda.
Selain itu, di sini terdapat empat elemen Kesundaan di luar sisi keagamaan yang diterapkan di ponpes yakni adab dan tata krama, bahasa, bangunan serta pakaian.
Meskipun konsep yang diterapkan adalah perpaduan antara agama dan budaya. Namun, pihak pondok pesantren juga tetap mengajarkan agar anak didiknya tetap menjunjung tinggi rasa nasionalisme.
Dengan perpaduan konsep ini, para santri mengaku senang dan betah mondok di pesantren yang mengusung budaya Sunda ini. Meski baru berjumlah 24 orang santri dan santriwati, ponpes ini sebenarnya bisa menampung sekitar 70 orang santri.
Ke depannya, ponpes ini akan dibuatkan museum dan dijadikan tempat wisata religi. Selain itu, rencananya akan merangkul pegiat UMKM di Banjaran untuk menjual produknya agar perekonomian masyarakat lokal bisa meningkat.