14 July 2023 19:49
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatera Utara (Sumut) mengkritik pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution soal tembak mati begal. Langkah itu dinilai berpotensi melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) serta melangkahi proses hukum.
"Penembakan terhadap begal justru kita berseluncur ke arah tahun-tahun yang lalu di mana hak untuk hidup bisa diambil begitu saja tanpa proses hukum yang benar," ujar Koordinator KontraS Sumut Rahmat Muhammad dalam Metro Hari Ini, Metro TV, Jumat 14 Juli 2023.
Rahmat menyebut, keadaan Kota Medan yang tidak kondusif dan tidak aman mengindikasikan ada kekacauan di level pengamanan. Hal tersebut sejatinya merupakan tanggung jawab pemerintah setempat.
"Penembakan (begal) bukan solusi utama, harus ada pencegahan sebagai dasar menyelesaikan persoalan kejahatan di Sumatera Utara dan Medan pada khususnya," tegas Rahmat.
Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi Polrestabes Medan yang telah menembak mati salah satu pelaku kejahatan begal. Merespons maraknya kejahatan begal, Bobby Nasution meminta agar setiap pelaku kejahatan begal untuk ditindak tegas, meski harus ditembak mati.
Menurut Bobby, kejahatan jalanan termasuk begal sangat meresahkan masyarakat Kota Medan. Tindakan tegas kepolisian terhadap kejahatan jalanan ini, ujar Bobby, ada karena permintaan dari masyarakat.
"Medan itu punya dua polres, masa tidak boleh bertindak tegas. Itu saja, karena masyarkat yang minta," kata Bobby saat ditemui di sela rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Kamis 13 Juli 2023.