Ramai soal Susu Ikan, Wamentan: Saya Belum Monitor

12 September 2024 10:17

Jakarta: Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengaku belum mengikuti lebih lanjut soal susu ikan yang sedang ramai dibahas. Rencananya susu ikan sedang dikaji sebagai substitusi susu sapi dalam program makan bergizi gratis.

"Saya jujur saja belum monitor soal susu ikan ini. Apakah susu disubstitusi dengan ikan, barangkali," ujar Sudaryono, dikutip Kamis, 12 September 2024.

Dia khawatir ada salah paham di media sosial (medsos) mengenai susu ikan tersebut. Terlebih ikan merupakan hewan yang tidak menyusui.

"Maksud saya kalau ada missleading di medsos saya tidak ikutin sih," ujarnya.
 

Baca: Mengenal Susu Ikan: Sejarah dan Potensinya di Indonesia
 

Sudaryono berusaha meluruskan. Pada dasarnya program makan bergizi gratis ingin memberikan protein yang cukup kepada anak-anak.

Susu dan daging merupakan sumber protein. Arahannya pemerintah tidak perlu impor jika ada salah satu komoditas yang stoknya tidak mencukupi kebutuhan. 

"Daripada susunya diimpor, kita substitusi kandungan protein itu dengan sumber lain. Baik nabati maupun hewani," kata Sudaryono.

Dia menyebut telur, ikan, dan ayam, sudah swasembada. Stoknya berlimpah. Ikan bisa menjadi salah satu pilihan substitusi meskipun itu bukan ranahnya Kementan.

"Jadi subtitusi. Bukan dipaksakan impor susu bubuk dan lain-lain. Kami tidak arahkan ke sana," ucapnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)