Roma: Bentrokan massa pro Palestina terjadi di Roma, Italia pada Jumat, 24 Oktober 2025, malam waktu setempat. Polisi yang berada di lokasi langsung menembakkan meriam air untuk menghalau dan membubarkan massa aksi.
Aliansi yang tergabung dalam masyarakat sipil dan organisasi Global Sumut Flotilla (GSF) dan kelompok sosial lainnya melakukan aksi demonstrasi saat akan menuju ke depan Kedutaan Israel. Mereka menuntut segera diakhirinya genosida yang terjadi di kawasan Gaza, Palestina.
Dari aksi tersebut, kepolisian setempat wilayah
Roma langsung membubarkan massa dengan mengerahkan pasukan gabungan dan menyemprotkan meriam air kepada para demonstran. Kepolisian menyebut, pembubaran ini dilakukan karena massa melanggar protokol batasan lokasi unjuk rasa yang telah ditentukan pemerintah.
Sebelumnya, Italia menyatakan semakin mendekati langkah pengakuan resmi terhadap negara Palestina setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza. Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Giorgia Meloni, pada Senin, 13 Oktober 2025.
“Jelas, jika rencana ini dijalankan sebagaimana mestinya, maka pengakuan Italia terhadap Palestina akan semakin dekat,” ujar Meloni kepada wartawan di sela-sela Sharm el-Sheikh Peace Summit di Mesir, seperti dikutip Anadolu Agency, Selasa, 14 Oktober 2025.
Meloni menegaskan pemerintah Italia berkomitmen mendukung pembentukan negara Palestina sekaligus melanjutkan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang terdampak konflik. Ia juga menyatakan kesiapan Italia membantu upaya stabilisasi di wilayah tersebut, termasuk mengerahkan pasukan Carabinieri jika diperlukan berdasarkan mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Italia siap melakukan bagiannya. Ini kesempatan besar, hari bersejarah, dan saya bangga Italia hadir di sini,” kata Meloni.
Perdana menteri berhaluan kanan itu juga menyebut kesepakatan gencatan senjata Gaza sebagai “keberhasilan besar” bagi Presiden Amerika Serikat Donald Trump. “Kami berharap ia akan meraih lebih banyak keberhasilan lagi, dimulai dari Ukraina,” tambahnya.
(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)