Jakarta: Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyambut terpilihnya Paus Leo XIV dengan sukacita. KWI menilai Paus Leo XIV sebagai cerminan kesederhanaan Paus sebelumnya, Paus Fransiskus.
KWI menilainya dari rekam jejak pelayanan bagi kaum termarjinalkan oleh Paus Leo XIV. Sosoknya juga dikenal sederhana seperti Paus Fransiskus.
"Maka saya mengatakan cerminan Paus Fransiskus ada dalam diri beliau, dengan menggunakan gebrakan baru," kata Ketua KWI MGR Antonius Subianto Bunjamin, dalam program Headline News Metro TV, Sabtu, 10 Mei 2025.
Antonius juga memaknai pemilihan nama Paus Leo XIV sebagai bentuk lanjutan dari Paus Leo XIII, yang mengajarkan pentingnya ajaran sosial terhadap gereja.
Dalam tantangan isu sosial pada era modern dan digital ini, semangat dari Paus Leo XIII diyakini akan berlanjut dibawah kepemimpinan Paus Leo XIV.
Seperti diketahui, Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus ke-267 Gereja Katolik Roma dan mengambil nama Paus Leo XIV. Dia adalah Paus pertama dari
Amerika Serikat (AS).
Paus Leo XIV menentang pendapat umum sebelum konklaf bahwa orang Amerika mana pun akan sulit menjadi Paus. Meskipun berasal dari Amerika, poliglot kelahiran Chicago berusia 69 tahun ini dipandang sebagai pemuka agama yang melampaui batas negara.
Dia bertugas selama dua dekade di Peru, di mana dia menjadi uskup dan warga negara yang dinaturalisasi. Kemudian naik jabatan untuk memimpin ordo keagamaan internasionalnya.
Dalam kata-kata pertamanya sebagai Paus, Leo XIV berkata kepada orang banyak di Basilika Santo Petrus: “Damai sejahtera bagi kalian semua.”
“Ini adalah salam pertama dari Kristus yang telah bangkit, gembala yang baik yang telah menyerahkan hidupnya bagi Tuhan,” kata Paus Leo XIV, menjelaskan pilihan salamnya.
“Dan saya juga ingin agar salam damai ini masuk ke dalam hati dan keluarga kita,” ujar Paus Leo XIV, seperti dikutip dari CNN, Jumat 9 Mei 2025.
Streaming