Duka, Doa, dan Harapan Orang Tua Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk

2 October 2025 22:37

Suasana haru dan cemas menyelimuti area Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, yang kini menjadi pusat penantian bagi ratusan wali santri. Memasuki hari keempat pasca-ambruknya bangunan musala, para orang tua terus bertahan dan berharap secercah kabar baik mengenai nasib anak-anak mereka yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Salah satunya adalah Ibu Sundari dari Gresik yang tak henti-hentinya menantikan kabar putranya, Ahmad Gifari Haikal Nur (17). Ia menceritakan kembali panggilan telepon singkat dari seorang ustaz pada hari kejadian yang hanya memintanya segera datang ke pondok, tanpa penjelasan apa pun.

"Pokoknya ibu ke pondok sekarang. Cuma begitu," kenang Sundari.

Ia baru mengetahui skala tragedi tersebut setelah melihat informasi di grup pesan wali santri.

Penantian Sundari dan keluarga lainnya diperberat oleh harapan palsu yang berulang kali muncul. Ia menuturkan, nama putranya, Haikal, ternyata cukup umum di kalangan santri di pondok tersebut.

"Di pondok ini nama Haikal ada banyak, mungkin lima sampai tujuh anak. Jadi setiap ada kabar evakuasi nama Haikal, kami senang gembira. Ternyata bukan Haikal anak saya, tapi Haikal yang lain," tuturnya dengan suara lirih.

Meskipun berat, para wali santri, termasuk Ibu Sundari, telah memberikan persetujuan kepada tim SAR untuk mulai menggunakan alat berat dalam proses evakuasi. Keputusan ini diambil setelah dijelaskan bahwa tanda-tanda kehidupan tidak lagi terdeteksi.

Permintaan terbesar Sundari kini adalah agar proses evakuasi tidak berhenti. "Saya berharap agar evakuasi ini jangan diberhentikan. Kalau bisa ganti shift, jangan pakai jeda. Kami ini berharap segera ditemukan anak saya," pinta Sundari.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Sofia Zakiah)