Presiden Prabowo Subianto, telah menyelesaikan rangkaian lawatan luar negeri selama dua pekan sejak 1 Juli hingga 16 Juli 2025. Dalam kunjungan bersejarah ini, Presiden mengunjungi Arab Saudi, Brasil, Belgia, dan Prancis, yang menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis di berbagai bidang.
Arab Saudi: Kampung Haji untuk Jemaah Indonesia
Kunjungan pertama Presiden Prabowo dilakukan ke Arab Saudi pada 2 Juli 2025, di mana ia bertemu dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman. Salah satu hasil penting dari pertemuan ini adalah persetujuan pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah, yang akan memfasilitasi jemaah haji Indonesia, khususnya lansia. Lokasinya hanya sekitar 400 meter dari Masjidilharam.
Selain bidang keagamaan, Indonesia dan Arab Saudi juga menyepakati kerja sama di bidang ekonomi, energi, investasi, pertahanan, dan keamanan siber, termasuk pelatihan dan pertukaran keahlian. Total nilai kerja sama yang tercapai antara pelaku usaha kedua negara mencapai sekitar USD27 miliar, mencakup sektor energi, industri petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan. Keduanya juga menegaskan komitmen untuk mendorong perdamaian di Palestina.
Brasil: Tonggak Sejarah Keanggotaan Penuh Indonesia di BRICS
Pada 5 Juli, Presiden melanjutkan lawatan ke Rio de Janeiro, Brasil, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi BRICS 2025. Ini merupakan keikutsertaan penuh pertama Indonesia sebagai anggota resmi ke-10
BRICS, memperkuat posisi Indonesia dalam kelompok negara-negara dengan ekonomi berkembang pesat yang kini mewakili hampir setengah populasi dunia dan sekitar 35 persen PDB global.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Prabowo mengumumkan rencana pengiriman tim ahli Indonesia ke Brasil untuk belajar mengenai teknologi pertanian modern dan energi terbarukan, khususnya pengembangan biofuel yang telah sukses diterapkan di Brasil.
Belgia: Fasilitas Visa dan Nol Persen Tarif Ekspor
Pada 13–14 Juli, Presiden Prabowo berada di Brussels, Belgia, dan melakukan pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, serta Raja Belgia Philippe.
Dalam pertemuan ini, Uni Eropa mengumumkan penerapan kebijakan visa Schengen Cascade untuk warga negara Indonesia, yang memungkinkan kunjungan berkali-kali tanpa pengajuan ulang visa. Selain itu, disepakati bahwa tarif ekspor Indonesia ke Uni Eropa kini menjadi 0 persen, yang sebelumnya mencapai 10 hingga 20 persen. Kebijakan ini diprediksi akan mendorong investasi dan memperkuat sektor industri Indonesia.
Prancis: Tamu Kehormatan di Hari Nasional
Puncak lawatan Presiden Prabowo berlangsung di Paris, Prancis, pada 14 Juli 2025, di mana ia mencatat sejarah sebagai Presiden Indonesia pertama yang diundang sebagai tamu kehormatan pada upacara peringatan Hari Nasional Prancis (Bastille Day). Undangan dari Presiden Prancis Emmanuel Macron ini menandai pengakuan Prancis terhadap posisi strategis Indonesia di kancah global dan memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Rangkaian lawatan Presiden Prabowo Subianto kali ini mencerminkan pergeseran signifikan dalam peran diplomatik Indonesia di dunia internasional. Dari penguatan kerja sama strategis, peningkatan hubungan ekonomi, hingga posisi sebagai aktor utama di forum multilateral, Indonesia kini menunjukkan langkah nyata menuju kepemimpinan global yang lebih kuat dan inklusif.
(Tamara Sanny)