Insiden Keracunan MBG

27 April 2025 11:50

Rentetan kasus dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) terus terjadi di sejumlah daerah. Terbaru, insiden dugaan keracunan MBG terjadi di Cianjur, Jawa Barat, dan Bombana, Sulawesi Tenggara. Mengenai insiden ini, sejumlah kalangan mendesak pemerintah melakukan evaluasi tata kelola program MBG. 

Sedikitnya, 38 murid Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cianjur, Jawa Barat, diduga keracunan usai menyantap menu makanan bergizi gratis (MBG) yang disajikan pihak sekolah pada Senin, 21 April 2025. 

Para murid mengaku mengalami mual, pusing, hingga diare, setelah memakan menu MBG yang terdiri dari tempe goreng, mi dan semangka. Akibatnya, puluhan murid MAN 1 Cianjur ini dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur dan rumah sakit lainnya untuk mendapatkan perawatan intensif. 

Atas kejadian ini, Polres Cianjur juga melakukan penyelidikan dengan memeriksa 10 saksi yang terdiri dari Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, ahli gizi, juru masak hingga kurir yang mendistribusikan makanan ke sekolah. 

Selain memeriksa sejumlah saksi, polisi turut mengamankan beberapa barang bukti, termasuk sampel makanan dan wadah, hingga melakukan uji laboratorium.

"Kepolisian juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam hal ini juga Wakesda Cianjur dan provinsi untuk mengirimkan sampel makanan, apakah memang akibat makanan tersebut para korban mengalami keracunan," kata Kasat reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto.

Sebelumnya, insiden keracunan MBG juga terjadi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Puluhan murid SD Negeri Dukuh 03 Sukoharjo mengalami mual dan pusing usai melahap menu MBG berupa nasi, cah wortel tahu, ayam goreng tepung, buah, serta susu pada Januari 2025. 
 

Baca juga: Menko PM Minta Kemenkes Cek Penyebab Utama Siswa Keracunan MBG


Terbaru, dugaan insiden keracunan MBG juga terjadi di Bombana, Sulawesi Tenggara, setelah sejumlah siswa mengalami muntah hingga diare usai memakan ayam yang disinyalir sudah basi. Ahli Gizi Masyarakat, Tan Shot Yen, menyayangkan rentetan insiden dugaan keracunan MBG yang berulang. 

Tan menyayangkan agar pemerintah melakukan evaluasi tata kelola program MBG. Menurut Tan, pemilihan, penyimpanan dan proses pengolahan bahan makanan, pengiriman serta penyajian menu MBG harus dilakukan dengan benar, agar kasus keracunan MBG tidak terjadi lagi.

"Kita harus melakukan evaluasi tata kelola program MBG ini," kata Ahli Gizi Masyarakat, Tan Shot Yen.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh menyatakan, pemerintah harus melakukan pengawasan ketat terhadap program MBG, mulai dari persiapan hingga pendistribusian ke sekolah

"Sisi pengawasan di BGN harus benar-benar dilakukan. Pengawasan ini dalam artian bukan hanya pengawasan pelaksanaan, tetapi yang lebih penting menurut saya adalah pengawasan dalam hal persiapan makanannya." ucap Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)