Sejarah Keraton Surakarta dari Masa ke Masa

18 November 2025 10:35

Jakarta: Keraton Surakarta sebagai simbol kebudayaan dan sejarah Jawa menyimpan perjalanan panjang dari masa kolonial hingga era modern. Perjalanan Keraton Surakarta dari masa ke masa juga tak lepas dari dinamika, termasuk dinamika suksesi.

Keraton Surakarta Hadiningrat atau Keraton Surakarta adalah Istana Kerajaan Kesunanan Surakarta Hadiningrat yang terletak di Kota Surakarta. Keraton ini didirikan oleh Sri Susuhunan Pakubuwana II sekitar tahun 1743-1744 sebagai pengganti Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan pada tahun 1743. 


Perjanjian Giyanti


Salah satu babak penting dalam sejarah Keraton Solo adalah Perjanjian Giyanti pada 1755. Perjanjian ini menandai berakhirnya perang saudara antara pihak Pakubuwono III dan Pangeran Mangkubumi (kelak bergelar Sultan Hamengkubuwono I).

Melalui kesepakatan dengan pihak VOC (Belanda), Kerajaan Mataram Islam dibagi menjadi dua wilayah yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat di bawah kekuasaan Pakubuwono III dan Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Hamengkubuwono I.

Pembagian ini tak hanya membentuk dua kerajaan besar di tanah Jawa, tetapi juga menjadi fondasi perkembangan budaya Jawa yang unik di masing-masing wilayah hingga kini.

Silsilah Kasunanan Surakarta


Silsilah Kasunanan Surakarta berasal dari Trah Mataram Islam, garis keturunan Sultan Agung Hanyakrakusuma.

Setelah Perjanjian Giyanti, Kerajaan Mataram Islam dibagi menjadi dua wilayah yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat di bawah kekuasaan Susuhunan Pakubuwon dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwono.


Raja-raja Keraton Solo


Sejak berdirinya pada tahun 1745, tahta Keraton Solo diwariskan secara turun-temurun dari Pakubuwono II hingga kini mencapai Pakubuwono XIII. 

Berikut silsilah lengkap para raja Keraton Surakarta Hadiningrat:

- Sri Susuhunan Pakubuwono II (1745–1749)
- Sri Susuhunan Pakubuwono III (1749–1788)
- Sri Susuhunan Pakubuwono IV (1788–1820)
- Sri Susuhunan Pakubuwono V (1820–1823)
- Sri Susuhunan Pakubuwono VI (1823–1830)
- Sri Susuhunan Pakubuwono VII (1830–1858)
- Sri Susuhunan Pakubuwono VIII (1859–1861)
- Sri Susuhunan Pakubuwono IX (1861–1893)
- Sri Susuhunan Pakubuwono X (1893–1939)
- Sri Susuhunan Pakubuwono XI (1939–1944)
- Sri Susuhunan Pakubuwono XII (1944–2004)
- Sri Susuhunan Pakubuwono XIII (2004–2025)


Dinamika suksesi


Suksesi di Keraton Kasunanan Surakarta kerap terjadi karena perbedaan tafsir aturan suksesi di keluarga besar trah Mataram. Hal itu juga karena adanya beberapa lembaga dan garus keturunan yang mengklaim legitimasi. Sementara pemerintah menegaskan bahwa keratn sebagai lembaga budaya, bukan lembaga politik.


Status penerus takhta


Setelah mangkatnya Sri Susuhunan Pakubuwono XIII pada 2 November 2025, terjadi perbedaan klaim suksesi. Ada dua tokoh yang muncul yaitu KGPH Hangabehi dan KGPAA Hamangkunegoro (Gusti Purbaya).

Sumber: Redaksi Metro TV

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Wijokongko)