Menjelang hari ulang tahun (HUT) ke-277 Pos Indonesia, pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 Indra Sjafri membagikan kisahnya berkarier di Pos Indonesia. Diketahui, pelatih kelahiran 2 Februari 1963 ini cukup mengetahui perkembangan Pos Indonesia karena puluhan tahun bergabung.
“Awal saya bekerja di Pos Indonesia berkat saya menjadi pemain sepak bola di PSP Padang. Tahun 80an itu belum ada kontrak profesional seperti zaman sekarang. Waktu itu, wali kota Padang memberikan kesempatan saya mengikuti tes seleksi pegawai Pos Indonesia. Alhamdulillah, saya lolos. Itu di tahun 1985. Saya kemudian mulai bekerja menyortir surat. Saat itu Pos Indonesia masih dominan di keuangan, pengiriman surat, dan logistik,” ucap Indra Sjafri.
Bekerja di Pos Indonesia sejak 1985, Indra Sjafri terpaksa hengkang pada 2007 karena panggilan hati untuk kembali ke dunia sepak bola.
“Di tengah perjalanan tahun 2007, saya harus memilih antara tetap bekerja di Pos Indonesia atau di sepak bola. Kemudian, saya berdiskusi dengan keluarga. Istri dan anak perempuan ingin saya tetap di Pos Indonesia. Saya dan anak laki memilih sepak bola. Akhirnya sebagai kepala rumah tangga, saya memutuskan di sepak bola. Bukan karena tidak cinta dengan Pos Indonesia, tapi saya ingin fokus di salah satu,” tuturnya.
Tahun demi tahun berlalu, ketekunan dan kerja keras Indra Sjafri menukangi Timnas membuahkan prestasi. Namanya pun kian melambung dan dikenal masyarakat. Meski demikian, Indra Sjafri mengaku tak sedikit pun melupakan Pos Indonesia yang pernah menjadi bagian dalam hidupnya.
“Setelah saya memilih pindah ke sepak bola, memang dinamika, perjuangan, sangat luar biasa sampai ke titik seperti hari ini. Meski sudah banyak medali dan tropi saya kumpulkan untuk Indonesia, saya tidak pernah lupa dengan Pos Indonesia. Banyak pengalaman yang saya dapatkan selama bekerja di Pos Indonesia,” ucapnya mengenang.
Lantas, apa sebenarnya yang mendasari keputusan Indra Sjafri lebih memilih sepak bola ketimbang terus berkarya bersama Pos Indonesia?
“Alasan memilih sepak bola karena di satu sisi saya tidak mau merugikan Pos Indonesia. Kalau saya menjalani keduanya, pasti ada saat saya menangani Timnas, sepakbola, pasti saya banyak mengambil cuti, meninggalkan kantor, dan sebagainya. Saya tidak mau seperti itu,” katanya.
Lebih lanjut Indra Sjafri membagikan pesan kepada generasi muda agar terus mengasah diri dan meningkatkan kemampuan karena persaingan semakin ketat.
“Bangsa ini butuh generasi baru yang lebih baik. Kita tidak bilang bahwa generasi kita gagal, tetapi persaingan di tingkat dunia semakin luar biasa. Khusus di sepak bola, persaingan juga semakin kompetitif. Oleh sebab itu kita butuh generasi muda, anak-anak milenial, yang benar-benar membekali diri dengan pengetahuan, belajar yang baik, dan semangat pantang menyerah,” ujarnya.
Indra Sjafri juga berpesan agar setiap orang berkontribusi nyata menunjukkan kecintaan terhadap Tanah Air. Tidak hanya menjadi slogan semata.
“Cinta kita terhadap bangsa tidak cukup dengan hanya mencium bendera. Itu hanya simbol. Kita minta semua anak bangsa berkontribusi nyata di bidang masing-masing. Saya di sepak bola berkontribusi memperbaiki diri agar sepak bola Indonesia semakin lama makin baik. Saya yakin Indonesia akan hebat oleh orang Indonesia sendiri. Komitmen saya yang paling nyata, saya akan istikamah dengan profesi pelatih sepak bola, atau pelatih yang bergerak di industri sepak bola,” katanya.
Indra Sjafri juga memberikan apresiasi atas perkembangan Pos Indonesia yang semakin baik. Indra Sjafri berharap ke depan akan terus berkembang dan menjadi semakin baik.
Diketahui, Pos Indonesia berusia 277 tahun pada 26 Agustus 2023. Eksis selama ratusan tahun, Pos Indonesia terbukti mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dengan mengedepankan inovasi dan transformasi.
“Perkembangan Pos Indonesia dari tahun ke tahun, apalagi saat ini sudah berusia 277 tahun, tentu ada dinamika naik turun suatu perusahaan. Saya lihat sekarang Pos Indonesia dengan dinamika dan transformasi bisnis yang dilakukan, saya melihat Pos Indonesia punya prospek berkontribusi untuk pembangunan bangsa,” kata Indra Sjafri.