15 August 2023 11:31
Liem Swie King lahir di Kudus, Jawa Tengah pada 28 Februari 1956. Ayahnya berasal dari Kota Putian, Provinsi Fujian, Tiongkok, dan Liem Swie King adalah anak ke-7 dari 8 bersaudara.
Liem Swie King mewarisi hobi bulu tangkis sang ayah. Saat berusia sekitar 8-10 tahun, ia sering bermain bulu tangkis bersama teman-teman ayahnya di rumah mereka di Kudus. Setelah sekian lama, King pun jatuh cinta dengan olahraga bulu tangkis.
Pada tahun 1971, saat King berusia sekitar 15 tahun, ia resmi bergabung dengan klub PB Djarum Kudus. King mengatakan ia harus bekerja keras dan berjuang selama bertahun-tahun untuk terus mengembangkan kemampuan dan menjadi atlet bulu tangkis profesional.
Momen paling berkesan dalam karir bulu tangkis Liem Swie King adalah saat ia berlaga dalam 7 final tunggal putra turnamen All England dari tahun 1976 hingga 1981, dan kemudian tahun 1984, di mana ia meraih juara pada tahun 1978, 1979 dan 1981, serta menjadi runner-up pada tahun 1976, 1977, 1980 dan 1984.
Saat reporter menanyakan tentang asal muasal julukan "King Smash", Liem Swie King mengaku tidak tahu jelas dari mana sumbernya. Namun ia senang dan bangga dengan julukan tersebut. Liem Swie King juga ingin berbagi tips suksesnya kepada generasi muda, khususnya generasi baru pebulu tangkis.
Saat berusia 32 tahun, Liem Swie King merasa permainannya sudah tidak secepat dulu dan banyak pemain muda bermunculan, ia juga sempat mencoba bermain di partai ganda. Namun akhirnya memutuskan untuk gantung raket. Saat ini, King telah berhenti bermain bulu tangkis karena masalah kesehatan.
Liem Swie King menambahkan, Indonesia terakhir kali menjuarai All England pada tahun 1994, dan hingga kini belum pernah meraih penghargaan lagi setelah 30 tahun berlalu. King berharap kelak Indonesia akan memiliki semakin banyak talenta bulu tangkis yang akan mengharumkan nama bangsa dan negara.