Proses Kremasi IGK Manila Berlangsung Haru

Suasana haru menyelimuti Halaman Kampus Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Agustus 2025. Jenazah Gubernur ABN, Mayor Jenderal TNI (Purn.) I Gusti Kompyang (IGK) Manila, dilepas untuk menuju proses kremasi di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus memberikan penghormatan terakhir. Sejumlah tokoh nasional dan jajaran petinggi Partai NasDem hadir, di antaranya Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Prananda Surya Paloh, anggota Majelis Tinggi NasDem Lestari Moerdijat, Ketua Dewan Pertimbangan Siti Nurbaya Bakar, Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Prosesi kremasi diawali dengan upacara adat Hindu Bali dipimpin oleh dua panindita, yakni Ida Bagus Putu Suryana dan Jro Mangku Nyoman Sumiyarta. Pihak keluarga dan kerabat diberikan kesempatan untuk meletakkan bunga mawar putih ke peti jenazah serta prosesi memercikkan air suci. 
 

Baca: IGK Manila Dipuji sebagai Sosok Loyal dan Tanggung Jawab

Anak kedua IGK Manila, Agus Mauro, mengenang sosok ayahnya sebagai figur yang disiplin, bertanggung jawab, dan selalu menebarkan kebaikan.

"Ini adalah perbuatan baik (good deeds) dari Bapak, Pak Manila. Sehingga ketika meninggal, kita melihat semua pihak, baik secara politis maupun non-politis, dari dunia olahraga, bisa hadir dan menceritakan kebaikan Bapak kepada mereka," ujar Agus Mauro. 

Nantinya, abu jenazah IGK Manila akan disemayamkan di Gedung ABN NasDem selama tiga hari. Keluarga berencana melarung abu jenazah di Bali.

Jejak Pengabdian IGK Manila

IGK Manila memiliki peran penting dalam berbagai bidang. Lulusan Akmil Magelang tahun 1964 ini meniti karier di Korps Polisi Militer dan pernah terlibat dalam operasi penumpasan G30S/PKI hingga Operasi Dwikora. Ia juga pernah mengawal Presiden Soekarno.

Di bidang sipil, ia menjabat sebagai Sekjen Departemen Penerangan RI pada 1998–2000. Di dunia olahraga, ia menjadi Ketua Umum Wushu Indonesia (1992) serta manajer Timnas Sepak Bola Indonesia yang meraih medali emas SEA Games 1991.