25 February 2024 19:58
Operasi pasar harga beras ternyata masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Konsumen maupun penjual sama-sama mengeluhkan kenaikan harga beras ini karena turut memicu kenaikan harga bahan pangan yang lain.
Selain pasar murah, beras impor pun mulai digelontorkan. Namun, harga beras masih tetap mahal.
Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyebut peristiwa ini anomali. Pasalnya pemerintah mengklaim stok beras dipastikan aman, namun harga beras masih terpantau mahal.
Tulus heran dengan klaim pemerintah tersebut. Akurasi dan transparansi pun turut dipertanyakan.
"Kalau pasokannya ada, harusnya tidak terjadi seperti di lapangan," kata Tulus dalam tayangan Metro Hari Ini, Metro TV, Minggu, 25 Februari 2024.
Tulus menduga pasokan beras yang diklaim pemerintah belum terdistribusi dengan baik. Sehingga, hal itu memengaruhi harga beras di pasaran saat ini.
Pemerintah diminta transparan dan akuntabel mengenai masalah beras ini. Distribusi beras harus dipastikan sudah teratasi.
"Atau ada mafia yang mendistorsi distribusi dan market beras itu, sehingga terjadi berbagai persoalan," ujar Tulus.
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan harga beras yang mahal di pasaran saat ini segera turun. Sebab, stok beras di mitra Bulog melimpah.
Saat ini, ada sejumlah daerah yang mulai memasuki masa panen. Sehingga dalam waktu dekat harga beras akan kembali normal.
Terkait impor beras, Bayu mengatakan akan tetap mengutamanakan beras-beras lokal milik petani. Impor beras dilakukan hanya untuk memperkuat stok pangan.