Anwar Fuadi • 19 October 2025 23:09
Sejumlah menteri hadir dalam rapat terbatas di kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta, pada Minggu sore, 19 Oktober 2025. Dua bahasan utama ratas kali ini terkait sektor energi serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika (STEM).
Rapat ini merupakan bagian dari evaluasi rutin yang digelar Presiden menjelang satu tahun pemerintahannya pada 20 Oktober mendatang.
Dalam rapat pertama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan hasil kunjungannya ke Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Di sana, terdapat sekitar 22 ribu sumur minyak rakyat yang berpotensi meningkatkan lifting minyak nasional menuju target 1 juta barel per hari. Presiden meminta agar legalitas sumur-sumur tersebut disegerakan.
Selain itu, rapat juga membahas implementasi program Biodiesel 50 (B50) dan campuran Etanol 10% (E10) untuk mengurangi ketergantungan impor, serta percepatan pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk UMKM dan masyarakat daerah.
Menyiapkan SDM Unggul Bidang STEM
Rapat kedua melibatkan sejumlah menteri, termasuk Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, serta Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Agus Subiyanto. Fokus utamanya adalah pengembangan SDM di bidang STEM.
Presiden Prabowo memerintahkan agar SDM yang disiapkan, termasuk melalui beasiswa LPDP, harus sesuai dengan kebutuhan industri prioritas pemerintah seperti ketahanan pangan, hilirisasi, dan energi. Kurikulum juga diminta untuk diperbarui dengan melibatkan Artificial Intelligence (AI).
Kehadiran Menteri Pertahanan dan Panglima TNI dalam rapat ini terkait dengan fokus Presiden untuk menguatkan industri pertahanan dalam negeri, yang sangat bergantung pada kemajuan teknologi dan SDM di bidang STEM.