23 September 2025 20:43
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengecek langsung kondisi ratusan pelajar korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Ia memastikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kampung Cipari, Desa Cijambu, untuk sementara operasionalnya dihentikan.
Sebanyak 352 siswa, mulai dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK, mengalami keracunan usai menyantap menu MBG. Meski sempat mendapat perawatan di beberapa lokasi, kondisi sebagian besar korban kini telah membaik dan sudah boleh pulang.
Dadan Hindayana menduga ada keteledoran dari pihak SPPG dan akan mengevaluasi pola produksi di seluruh dapur SPPG, khususnya yang baru beroperasi.
"Kondisi SPPG-nya sebenarnya bagus, hanya mungkin ada keteledoran. Itu harus jadi perbaikan menyeluruh. Saya sudah minta untuk berhenti sementara," ujar Dadan.
"Ini kan banyak kejadian dengan SPPG-SPPG baru, memang butuh pembiasaan. Saya sudah menginstruksikan untuk memulai kegiatan dari jumlah kecil," imbuhnya.
Gubernur Jabar Sebut Makanan Basi
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut peristiwa keracunan massal ini disebabkan oleh makanan yang disajikan telah basi. Makanan MBG tersebut dibagikan kepada siswa pada siang hari, sedangkan dimasak pada malam hari sebelumnya.
"Problemnya adalah harus bisa memperhitungkan jam antara jam dimasak dan jam dimakan. Saya meminta penyelenggara dan pemegang dapur-dapurnya itu harus menyesuaikan dengan jam makan anak. Jangan masaknya terlalu sore atau terlalu malam," tegas Dedi.
Lebih lanjut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengundang seluruh penyelenggara MBG di Jawa Barat untuk melakukan evaluasi secara terbuka.