Zein Zahiratul Fauziyyah • 18 September 2025 09:48
Jakarta: Zebra dan kuda memang tampak serupa dari segi fisik. Keduanya hidup berkelompok, memiliki tubuh yang proporsional, dan sama-sama penghuni padang rumput. Namun, kuda telah lama menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia sebagai tunggangan maupun penarik beban, sementara zebra tetap hidup liar di alam.
Sifat Alami yang Agresif
Mengutip
Science ABC, sifat bawaan zebra adalah faktor utama. Hewan ini memiliki insting liar yang sangat kuat dan cenderung menganggap manusia sebagai ancaman. Tidak seperti kuda yang relatif lebih tenang, zebra dikenal mudah menyerang ketika terpojok. Mereka dapat menggigit dengan rahang yang kuat serta menendang ke segala arah, menjadikannya
hewan berbahaya untuk dilatih atau dikendalikan.
Upaya Penjinakan yang Selalu Gagal
Sejarah mencatat bahwa manusia pernah mencoba menjinakkan zebra, khususnya pada abad ke-18 hingga ke-19. Namun, hasilnya selalu berakhir kegagalan. Zebra yang dipelihara justru menunjukkan perilaku tidak stabil, sulit dikendalikan, bahkan membahayakan hewan lain di sekitarnya. Fakta ini menegaskan bahwa zebra tidak memiliki karakter dasar yang diperlukan untuk menjadi
hewan domestik.
Tidak Memenuhi Syarat Domestikasi
Jared Diamond dalam bukunya
Guns, Germs, and Steel menyebutkan bahwa hewan yang bisa didomestikasi harus memenuhi tiga syarat yaitu memiliki temperamen jinak, tidak terlalu agresif, serta dapat berkembang biak dalam penangkaran.
Zebra gagal memenuhi hampir semua syarat tersebut. Selain agresif, zebra juga sulit berkembang biak di luar habitat aslinya, sehingga upaya domestikasi praktis mustahil dilakukan.
Tetap Menjadi Hewan Liar
Meski memiliki kemiripan fisik dengan
kuda, zebra tetaplah hewan liar dengan karakter yang tidak bisa diubah. Inilah alasan mengapa sepanjang sejarah peradaban manusia, zebra tidak pernah berhasil dijadikan tunggangan, berbeda dengan kuda yang setia mendampingi manusia sejak ribuan tahun lalu.
Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.