NEWSTICKER

Bedah Editorial MI: KTT ASEAN 2023 Tonggak Baru Kawasan

N/A • 4 May 2023 07:40

ASEAN berperan penting tidak hanya bagi negara di dalam kawasan, tetapi juga bagi dunia. Baik berperan sentral sebagai motor stabilitas geopolitik maupun kesejahteraan kawasan. Sebuah tonggak yang mesti dijadikan acuan dalam keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini. 

Kesuksesan menyelenggarakan Presidensi G-20 menjadi fondasi berharga untuk menjalankan kepemimpinan internasional dengan memegang tongkat keketuaan ASEAN 2023 di tengah situasi dunia yang masih menghadapi berbagai tantangan. 

Rivalitas geopolitik yang makin tajam, dampak perang di Ukraina terhadap ketahanan pangan dan energi, serta stabilitas keuangan masih terasa. Lambatnya pemulihan ekonomi global pascapandemi pun masih menjadi pekerjaan berat yang dihadapi dunia internasional. 

Mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth akan berfokus pada penguatan ekonomi kawasan yang tumbuh cepat, inklusif, serta dapat bertransformasi menjadi kawasan yang berkomitmen pada tujuan pembangunan berkelanjutan. 

Untuk itulah, harapan besar terhadap gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), 9-11 Mei mendatang akan mampu merumuskan kebijakan bersama yang mampu menjadi solusi bagi seluruh tantangan di kawasan. 

Indonesia tentunya juga dituntut untuk menjadi tuan rumah yang baik, sekaligus mampu mengorkestrasi agenda-agenda KTT ASEAN sehingga mampu bertransformasi menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi dunia. Harapan lainnya, Indonesia mampu memimpin kawasan dan mengukuhkan kebersamaan. 

Kuatnya ekonomi Indonesia dapat meningkatkan daya tawar terhadap pengambilan keputusan di ASEAN. Ditambah lagi, Indonesia potensi pasar terbesar di Asia Tenggara karena memiliki jumlah penduduk yang besar. Bila merujuk pada posisi tawar tersebut, Indonesia jelas memiliki pengaruh besar untuk mengendalikan Asia Tenggara. 

Indonesia memiliki posisi kuat di kawasan dengan atau tanpa menjadi ketua ASEAN. Namun, dengan menduduki posisi sebagai Ketua ASEAN, Indonesia memiliki keleluasaan dalam mengimplementasikan kepentingan politik kawasan. 

Prinsip ketidakberpihakan yang dianut Indonesia selama ini akan memberi peluang mengoptimalkan peran sentral ASEAN di kawasan. Tidak adanya kecenderungan itu membuat Indonesia punya modal integritas mencegah meruncingnya polarisasi di kawasan. 

Negara-negara ASEAN tetap kuat selama mereka bersatu untuk tujuan yang sama. Jika tidak, dua aktor utama sistem internasional, Tiongkok dan Amerika Serikat, akan meningkatkan pengaruhnya terhadap negara ASEAN dan meruncingkan polarisasi politik dan keamanan di kawasan. 

Polarisasi inilah yang membuat ASEAN sulit mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan berbagai dampak disrupsi permasalahan di kawasan. Berlarut-larutnya penyelesaian kudeta militer di Myanmar, salah satu contohnya. 

Untuk itulah, jika sukses dengan rangkaian KTT ASEAN 2023, itu semakin menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam memimpin arsitektur kawasan yang secara konkret dapat memberikan manfaat kepada masyarakat regional dan global dan menjadikan kawasan ASEAN sebagai salah satu episentrum perekonomian dunia. 

Tidak hanya dalam konteks geopolitik, sudah saatnya negara anggota menyadari perlunya ASEAN lebih kuat dan bersatu jika perekonomian dan masyarakatnya tidak ingin tertinggal dari lingkungan global, yang semakin kompleks dan kompetitif.

Sumber: Media Indonesia
(Nienda Farras Athifah)

Tag