Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengungkap alasan KPU menggunakan kotak suara dari kardus. Menurut Hasyim, kotak suara berbahan kardus lebih ringan biaya perawatannya dibandingkan kotak suara dari aluminium.
Hasyim menjelaskan, kotak suara berbahan aluminium memiliki nilai ekonomi tinggi. Sementara anggaran KPU untuk gudang penyimpanan tiap tahun tidak stabil.
"Aluminium kan nilai ekonominya lebih tinggi dari yang lain. Sementara KPU tidak selalu tiap tahun ada anggaran untuk gudang," ungkap Hasyim dalam program Q&A Metro TV, Minggu (7/5/2023).
Selain itu, kotak suara dari aluminium dinilai boros karena perlu anggaran untuk pengamanan gudang. KPU harus mengamankan dan menjaga keamanan kotak suara yang merupakan aset negara.
Sementara kotak suara berbahan kardus, kata Hasyim, merupakan barang habis pakai dan bukan lagi aset negara. Jika pemilu telah usai dan tidak ada sengketa, kotak suara bisa dimusnahkan atau dilelang.
"Karena statusnya barang habis pakai, bukan lagi aset negara. Kalo habis pakai, usai pemilu setelah tidak ada sengketa, setelah pejabat yang terpilih dilantik, maka dokumen-dokumen bisa dimusnahkan, dilelang dan uangnya disetor di kas negara," ujar Hasyim.
Hasyim mengatakan, penggunaan kotak suara berbahan kardus membuat KPU tidak terlalu berat menanggung penyimpanan dan pengamanan karena statusnya bukan lagi aset barang milik negara.