Bank Mandiri pada kuartal III 2025 berhasil mencatatkan kinerja solid dengan pertumbuhan kredit, penghimpunan dana, serta, transformasi digital yang berkelanjutan di tengah dinamika ekonomi global yang menantang. Pencapaian ini mempertegas komitmen perseroan untuk terus melakukan akselerasi dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui sinergi seluruh lini bisnis dan ekosistem produktif.
Hingga akhir September 2025, total aset konsolidasi Bank Mandiri turut meningkat dan mencapai Rp2.563 triliun. Angka ini naik 10,3% year on year. Bank Mandiri juga mencatatkan penyaluran kredit konsolidasi mencapai Rp1.764,32 triliun, atau tumbuh 11% secara tahunan.
Capaian ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang tercatat sebesar 7,7% year on year menurut data dari Bank Indonesia. Kinerja ini mencerminkan keunggulan intermediasi Bank Mandiri dalam memperluas pembiayaan yang berorientasi pada produktivitas dan penciptaan nilai tambah ekonomi.
Pendanaan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri juga tumbuh 13% year on year menjadi Rp1.884 triliun hingga akhir kuartal III 2025. Komposisi Casa (Current Account Saving Account) atau dana murah bagi perbankan tetap dominan sebesar 69,3%. Hal ini mencerminkan keberhasilan strategi dalam menjaga efisiensi biaya dana dan memperkuat likuiditas.
Pada akhir September 2025, Bank Mandiri juga mencatat rasio kredit bermasalah Non Performing Loan (NPL) Gross (bank only) sebesar 1,03?ngan rasio pencadangan atau coverage ratio tetap terjaga baik di level 271?n Return On Equity tercatat 21,2%.
Pertumbuhan dana pihak ketiga yang solid didorong oleh peningkatan transaksi digital melalui SuperApp Livin' by Mandiri, Livin' Merchant, dan Kopra by Mandiri. Hingga akhir September 2025, Livin' by Mandiri telah digunakan oleh 35,1 juta pengguna. Ini tumbuh 27% secara tahunan.
Frekuensi transaksi juga tercatat meningkat 25% secara tahunan dengan nilai transaksi mencapai Rp3.220 triliun. Capaian ini naik 10?lam sembilan bulan pertama 2025. Lewat kehadiran Livin' by Mandiri, kini lebih dari 91% pembukaan rekening baru di Bank Mandiri sudah dilakukan secara digital.
Sementara itu, Livin' Merchant telah digunakan oleh sekitar 3 juta pelaku usaha yang berhasil tumbuh 35%
year on year atau secara tahunan. Platform ini tidak hanya memperluas akses
UMKM terhadap pembayaran digital, namun juga turut membantu pelaku usaha untuk mengelola transaksi mereka secara real time dan meningkatkan efisiensi operasional usaha.
Untuk segmen bisnis atau wholesale, Kopra by Mandiri menjadi penggerak utama ekosistem digital bisnis nasional. Nilai transaksi di platform ini mencapai Rp19.498 triliun, naik 20% year on year dengan volume transaksi Rp1,1 miliar transaksi dalam sembilan bulan terakhir. Hal ini tumbuh 14%
year on year.
Selain itu, melalui pemanfaatan ekosistem digital, total saldo giro juga terus meningkat. Bahkan, berhasil mencapai Rp564,5 triliun.
Sebagai bank milik negara, Bank Mandiri terus memperkuat peranannya sebagai mitra strategis pemerintah untuk mendorong percepatan
pertumbuhan ekonomi nasional. Komitmen itu tercermin dari penyaluran 74% atau sekitar Rp41 triliun dari total penempatan dana Kementerian Keuangan sebesar Rp55 triliun hingga akhir September 2025 yang disalurkan kepada lebih dari 24 ribu pelaku usaha di 15 sektor strategis nasional.
Penyaluran dana itu juga difokuskan pada sektor-sektor yang berorientasi ekspor, padat karya, serta UMKM yang diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Tidak hanya itu, hingga kuartal III 2025 Bank Mandiri juga berhasil membukukan portofolio pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp310,5 triliun. Ini tumbuh 8,7% secara tahunan.
Dari jumlah itu, pembiayaan hijau berkontribusi Rp159 triliun atau naik 12% secara tahunan year on year. Sementara pembiayaan sosial mencapai Rp151 triliun meningkat 5,3%
year on year dengan fokus pada sektor UMKM produktif.
Dari sisi kesetaraan, 52% karyawan Bank Mandiri diisi oleh
perempuan dengan 46% posisi manajerial kini diisi oleh perempuan. Hal ini mencerminkan komitmen Bank Mandiri terhadap inklusivitas dan keberagaman di lingkungan kerja Bank Mandiri.
Implementasi ESG (
Environmental, Social, and Governance) Bank Mandiri juga mendapat pengakuan global dengan peningkatan skor sustainalytics dari 27,6 atau ada pada level medium risk di akhir 2024 menjadi
negligible risk dengan skor 9,5 pada September 2025.
Bank Mandiri juga terus mendorong efisiensi dan operasional hijau menuju target
neutral carbon di tahun 2030. Langkah ini diwujudkan melalui pemantauan jejak karbon digital, penerapan konsep
green building, penggunaan kendaraan listrik, serta pemasangan panel surya (
solar cell) di jaringan kantor utama.
Berbagai pencapaian Bank Mandiri ini mencerminkan optimisme perseroan sekaligus menegaskan komitmennya untuk mengakselerasi, transformasi, memperkuat ekosistem sektor produktif yang berorientasi ekspor dan memperluas dukungan kepada sektor ritel dan UMKM.
Seluruh strategi itu sejalan dengan tema utama peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-27 Bank Mandiri, yakni 'Sinergi Majukan Negeri' yang menjadi semangat perseroan untuk terus menghadirkan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi nasional.