Makkah: Fase mabit atau menginap di Mina resmi berakhir hari ini, 13 Zulhijah 1446 Hijriah, bertepatan dengan Senin, 9 Juni 2025. Sebanyak 25.000 jemaah haji Indonesia yang mengambil Nafar Tsani mulai meninggalkan Mina dan kembali ke hotel atau pemondokan mereka di Makkah.
Jumlah jemaah ini merupakan 11,3 persen dari total 220.320 jemaah haji Indonesia tahun 2025. Mereka adalah jemaah yang menginap di Mina hingga hari Tasyrik yang ketiga. Sesuai anjuran dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, para jemaah kembali melaksanakan lontar jumrah di tiga titik yaitu Ula, Wustha, dan Aqabah.
Pelaksanaan lontar jumrah hari ini dapat dilakukan mulai pukul 05.00 hingga 12.00 waktu Arab Saudi. Setelah lontar, para jemaah yang mengambil Nafar Sani wajib meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan tiga skema trip pemulangan jemaah dari Mina ke Makkah. Trip pertama dilakukan sejak pagi hari, trip kedua berlangsung antara pukul 10.30 hingga 16.00 waktu Arab Saudi, dan trip ketiga mulai pukul 16.00 hingga selesai.
 
Sejak pagi, tenda-tenda jemaah di Mina mulai dikosongkan. Sejumlah jemaah Nafar Awal bahkan telah lebih dahulu kembali ke Makkah sejak kemarin. Hari ini giliran jemaah Nafar Tsani yang kembali ke pemondokan masing-masing, menandai berakhirnya rangkaian puncak ibadah haji di kawasan Armina, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Beberapa jemaah yang ditemui menyampaikan rasa syukur dan kegembiraan karena berhasil menyelesaikan seluruh tahapan 
puncak ibadah haji. Meski diwarnai tantangan, ibadah haji tetap berjalan dengan lancar.
Setelah seluruh jemaah meninggalkan Mina, PPIH Arab Saudi akan melakukan 
sweeping atau penyisiran di seluruh tenda di delapan sektor Mina. Tujuannya adalah memastikan tidak ada jemaah yang tertinggal, termasuk koper dan alat kesehatan milik jemaah. Barang-barang yang tertinggal akan dikumpulkan dan dikembalikan ke sektor masing-masing atau ke daker seperti Daker Makkah, Daker Madinah, dan Daker Bandara.
Sementara itu, Kementerian Agama melalui Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, mengimbau agar jemaah yang jadwal kepulangannya masih lama tidak tergesa-gesa melakukan tawaf ifadah, sa’i, dan tahallul akhir. Hal ini untuk menghindari kepadatan di Masjidilharam, yang saat ini sudah mulai ramai oleh jemaah dari berbagai negara seperti Bangladesh, Turki, dan India.
Kepadatan terlihat terutama pada malam hari. Oleh karena itu, jemaah Indonesia diminta bersabar dan menunggu waktu yang lebih lengang agar bisa beribadah dengan nyaman dan aman.
Untuk membantu mobilitas jemaah, bus-bus pengantar telah disiagakan di beberapa titik untuk mengantar jemaah dari pemondokan ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Jemaah haji Indonesia dijadwalkan mulai kembali ke Tanah Air secara bertahap mulai tanggal 10 hingga 11 Juni 2025.
(Tamara Sanny)