9 July 2025 17:55
Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar simulasi Sekolah Rakyat di Sentra Handayani, Jakarta Timur. Simulasi ini dilakukan selama dua hari, sebelum nantinya akan resmi dimulai pada 14 Juli mendatang.
Sebanyak 75 siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengikuti simulasi program Sekolah Rakyat. Rombongan yang terdiri dari 35 laki-laki dan 40 perempuan ini akan menginap di asrama yang merupakan bagian dari sekolah tersebut.
Sebelum memulai proses belajar, para siswa terlebih dahulu menjalani cek kesehatan, menerima seragam, dan mengikuti pengenalan lingkungan sekolah. Setelah dinyatakan sehat dan tidak memiliki penyakit menular, para siswa mencoba sistem pembelajaran digital berbasis Learning Management System (LMS) dan mengikuti tes pemetaan bakat.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, pemetaan bakat yang dilakukan melalui tes DNA berbasis AI akan membantu guru memahami potensi siswa. Ia juga menjelaskan Kementerian Sosial telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memeriksa kesehatan para siswa.
"Alhamdulillah, ini masih tahap simulasi. Tahap simulasi yang nanti mudah-mudahan akan kita evaluasi dan akan kita terapkan pada saat dimulainya pembelajaran pada tanggal 14 Juli ini," ucap Mensos Saifullah Yusuf.
"Ini dimulai dengan cek kesehatan, kemudian talent mapping dengan menggunakan perangkat yang sudah disiapkan. Itu nanti menjadi petunjuk dari para guru untuk membimbing siswa lebih tepat sasaran," lanjutnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Gus Ipul ini menjelaskan jika nantinya terdapat siswa yang terdeteksi mengidap penyakit menular, maka siswa tersebut akan diberikan perawatan hingga sembuh terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses belajar di Sekolah Rakyat. Ia pun menegaskan bahwa tidak ada siswa yang ditolak untuk bersekolah di sini.