Badan Gizi Nasional (BGN) akan memperketat pengawasan terhadap yayasan yang menjadi mitra penyalur program makam bergizi. Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan kejadian di Kalibata menjadi pelajaran penting dalam perbaikan sistem pengawasan dan mitigasi.
"Setiap kali ada kejadian, itu akan memperbaiki pola pengawasan Badan Gizi Nasional," kata Dadan, dikutip dari tayangan Headline News, Metro TV, Rabu, 16 April 2025.
Ke depannya, BGN akan mewajibkan setiap yayasan yang mendaftar melalui
mitra.bgn.go.id untuk menjelaskan secara jelas hubungan kerja sama dengan pemilik fasilitas. Langkah ini diambil agar tidak ada lagi konflik internal yang berdampak pada layanan kepada masyarakat.
"Jadi begitu ada kasus seperti ini, akhirnya kami di form pendaftaran di
mitra.bgn.go.id sekarang di tengah opsi yayasan, mitranya siapa? Kami berpikir tadinya pemilik fasilitas memiliki yayasan sendiri, tapi rupanya banyak juga yayasan yang kemudian bermitra dengan pemilik fasilitas," jelas Dadan.
BGN juga menerapkan pola pendanaan baru yang diterapkan mulai minggu ini. Hal ini dilakukan untuk menjamin transparansi.
Pola pendanaan baru yakni menggunakan sistem
virtual account. Rekening ini bersifat rekening bersama antara kepala satuan pelayanan dan perwakilan yayasan.