Geliat Pilkada Jatim Rasa Pilpres

Genderang perang Pilkada Jawa Timur telah ditabuh. Tiga kandidat calon gubernur yang merupakan Srikandi terbaik putri asli Jawa Timur siap bertarung guna meraih singasana Grahadi menjadi orang nomor satu di Jawa Timur.

Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah mengingatkan agar KPU, Bawaslu dan pihak terkait menyelenggarakan Pilkada dengan penuh kejujuran dan mengingatkan agar tidak ada intervensi dalam Pilkada Jawa Timur. Tuntutan terselenggaranya Pilkada yang adil tidak ada kecurangan dan gangguan juga disuarakan oleh calon gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini. 

Sementara itu calon gubernur Jawa Timur petahana, Khofifah Indar Parawansa mengajak semua pihak tak terkecuali KPU, Bawaslu dan TNI-Polri untuk menjaga soliditas, guna kelancaran Pilkada Jatim.
 

Baca juga: Ragam Pakaian Adat Warnai Deklarasi Kampanye Damai Pilgub Jawa Timur

Pengamat politik, Yunarto Wijaya menilai Pilkada Jawa Timur menjadi salah satu pesta demokrasi yang sangat panas, karena adanya dua kekuatan besar pendukung paslon nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa dan paslon nomor urut 3 Tri Rismaharini-Gus Hans yang diusung oleh gabungan parpol yakni PDIP, Partai Hanura dan Partai Ummat yang sangat berambisi untuk mengalahkan incumbent Khofifah-Emil.

Perebutan suara dari kalangan Nadliyin dan kiai atau ulama menjadi hal yang sangat krusial dalam Pilkada Jawa Timur. Pasalnya ketiga paslon mengklaim sangat dekat dengan basis religius.

Dari hasil survei sementara pasangan Khofifah-Emil masih unggul jauh dibanding paslon Luluk-Lukman dan Risma-Gus Hans. Praktis sisa waktu dua bulan ke depan akan menjadi pertarungan gagasan dan loyalitas pendukung dalam memenangkan kontestasi Pilkada Jawa Timur.