18 April 2024 10:18
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, dari sebelumnya level III atau Siaga menjadi level IV atau Awas.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan menilai, tsunami berpotensi terjadi karena awan panas yang masuk ke laut di sekitar Gunung Ruang. Kejadian tersebut sesuai dengan catatan sejarah, yakni pada 1871 letusan Gunung Ruang berakhir dengan tsunami.
"Sifat erupsi (Gunung Ruang) eksplosif awan panas dan terjadi tsunami. Ini perlu diantisipasi bagaimana pengaruh awan panas yang masuk ke laut. Ini dalam sejarahnya cukup makan banyak korban karena akibat dari letusan ini sendiri atau dari tsunami," ucap Hendra.
Hendra juga menjelaskan, perubahan status Gunung Ruang terhitung mulai 17 April 2024 pukul 21.00 WITA dengan rekomendasi jarak aman enam kilometer dari puncak.
Peningkatan status Gunung Ruang dipicu erupsi dengan ketinggian mencapai 2.500 meter dari puncak pada pukul 18.00 WITA. Erupsi eksplosif dengan tinggi kolom berwarna kelabu hingga hitam sekitar 3.000 meter di atas puncak juga terjadi pukul 20.15 WITA dan disertai suara gemuruh dan gempa.
"Sejak pagi tadi jumlah gempa vulkanik mencapai lebih dari 400 kali siangnya terjadi erupsi dan semakin membesar sampai tadi malam mencapai ketinggian 3 km berupa semburan lava maupun awan panas," ujar Hendra.
Berdasarkan Peta Rekomendasi Gunung Ruang pada status Awas yang dirilis PVMBG, penduduk di pesisir barat daya hingga barat Pulau Tagulandang diminta mengungsi. Hal ini terjadi karena area ini masuk ke dalam kawasan terlarang akibat aktivitas vulkanik Gunung Ruang yang meningkat.
”Masyarakat yang bermukim di Pulau Tagulandang dalam radius 6 kilometer dari puncak Gunung Ruang agar segera dievakuasi dan daerah ini tidak boleh dimasuki. Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuanpijar, luruhan awan panas," ucap Hendra.