Analis Politik: Pencapresan Ganjar Tutup Peluang Negosiasi Politik dengan Koalisi Besar

Analis Politik, Ahmad Khoirul Umam mengungkapkan bahwa keputusan PDIP untuk menetapkan Ganjar Pranowo sebagai capres di Pemilu 2024 memberikan banyak konsekuensi. Salah satunya, menutup peluang terjadinya negosiasi politik dengan koalisi besar
 
“Pencapresan Ganjar oleh PDIP ini menutup peluang bagi terjadinya negosiasi politik dengan koalisi besar yang dikomandoi oleh Gerindra dan parpol yang lainnya,” ujar Ahmad.
 
Sebelumnya, pendeklarasian Ganjar sempat mengalami proses yang cukup a lot karena adanya tarik ulur kepentingan dari dalam dan luar PDIP.
 
Bahkan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sudah dideklarasikan sejak Juni 2022 dikabarkan sebagai sebuah upaya untuk memberikan ruang bagi Ganjar untuk maju dalam konteks Pilpres dengan skema non PDIP.
 
Setelah dilakukan pencapresan terhadap Ganjar, besar kemungkinan PDIP akan maju sendiri dan kemudian koalisi besar yang diwacanakan akan menjadi gerbong yang terpisah.
 
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri resmi mengumumkan bakal calon presiden (capres) yang akan diusung oleh PDIP. Megawati mengutus Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pemilu 2024, Jumat (21/4/2023).