Reshuffle Kabinet Rasa 'Giveaway'

18 July 2023 22:29

Pelantikan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo memantik spekulasi, jika ini adalah bentuk dari sikap Jokowi dalam pemilihan presiden mendatang. Penunjukan Budi Arie dinilai sebagai langkah Jokowi untuk unjuk kekuatan dalam menentukan siapa sebetulnya capres yang didukungnya. 

Pelantikan Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo menjadi sejarah, karena untuk pertama kalinya Presiden Jokowi melantikan seorang relawan untuk duduk sebagai menteri. 

Mengingat biasanya dalam mereshuffle kabinet, Jokowi mengganti menterinya berdasarkan partai politik. Apalagi Budi Arie atas nama Relawan Projo berkali-kali bermanuver di tengah riuhnya pencalonan presiden, seperti memberi sinyal dukungan ke Prabowo Subianto. 

"Pengangkatan Mas Budi Arie bukan sekedar sinyal politik pilpres, ini lebih kepada kehendak kekuasaan, yang berkeinginan secara kuat untuk menuntaskan agenda tranformasi digital Indonesia," jelas Ketua Badan Pemenangan Pilpres Projo, Panel Barus. 

Panel Barus mengungkap bahwa banyak yang mengunderestimate kekuatan relawan untuk bisa kerja sebagai menteri. Pihaknya berusaha untuk menjaga kepercayaan besar Presiden Jokowi untuk mengawal serta menuntaskan agenda di Kementerian Kominfo.

Di sisi lain, Ketua Prabowo Mania 08 menyetujui pilihan Presiden Jokowi untuk mengangkat Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Kominfo. 

"Apa yang disampaikan Panel selaras dengan kita sebagai relawan Jokowi," kata Immanuel Ebenezer.  

Namun, pihaknya menyebut ada beberapa pihak merasa terganggu dengan pilihan Jokowi menunjuk relawan untuk masuk dalam kabinetnya. 

"Kemarin ada pernyataan 'peran relawan itu gak ada' atau menegasikan apa yang sudah dilakukan oleh relawan," jelasnya. 

Namun, menurut Immanuel, Presiden Jokowi sempat menyebutkan bahwa peran relawan menjadikan Jokowi dua periode. "Itu sebuah kebanggan atas pengakuan Jokowi atas eksistensi peran relawan," tambahnya. 

Penunjukan Budi ini pun memantik spekulasi sebagai bentuk sinyal Jokowi akan mendukung Prabowo Subianto. Arah politik yang dibuat Jokowi dinilai terlihat berbeda dengan PDIP.

"Positioning dalam konteks ini (penunjukan Budi Arie) berhadap-hadapan dengan arus politik dengan yang ada di PDIP," kata Analis Komunikasi Politik Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam. 

"Seolah keputusan reshuffle momentum kali ini sebenarnya lebih Prabowo Heavy dari pada memberikan dukungan secara terbuka kepada Tim Pemenangan Ganjar Pranowo," tambahnya. 

Belakangan, Relawan Pro Jokowi (Projo) secara terbuka cenderung mendukung Prabowo di Pilpres 2024. Meski mengaku belum menentukan arah dukungannya, tapi Projo tak menampik jika visi misi Prabowo dan Jokowi sudah sejalur.

Sinyal dari Budi Arie dikritik dari PDIP yang menyampaikan bahwa Projo adalah salah satu relawan yang inkonsisten. 

"Berbagai rekam jejak yang menyatakan dukungan di luar dari pada Pak Ganjar itu menunjukan dukungan yang sifatnya track record fluktuatif," jelas Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. 

Terpilihnya Ketum Projo juga dinilai momentum tepat bagi Jokowi menunjuk orang yang dipercaya. Terutama, untuk meneruskan berbagai pekerjaan rumah di Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Leah Alexis Laloan)