Kirab budaya Dugderan kembali digelar dengan lebih meriah pasca pandemi. Tradisi yang telah digelar sejak 1881 tersebut menjadi salah satu event pariwisata unggulan Kota Semarang dalam menyambut bulan suci Ramadan, sekaligus dalam rangka memperingati hari jadi ke-476 Kota Semarang.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan rasa syukurnya atas penyelenggaraan Dugderan di 2023 ini.
Ada hal berbeda dalam penyelenggaraan Dugderan kali ini, pada tahun-tahun sebelumnya, wali kota bertindak sebagai Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat, kali ini wali kota perempuan pertama di Kota Semarang itu bertindak sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum.
Dalam kesempatan itu Mbak Ita juga mengucapkan selamat memasuki bulan Ramadan, dan sangat bersyukur karena pasca pandemi sejumlah kegiatan dapat dilaksanakan tanpa pembatasan. Meski demikian, pihaknya tetap berpesan kepada warga Kota Semarang untuk dapat menyesuaikan dengan protokol kesehatan.
Selain itu, wali kota memberitahukan kepada warga agar tidak melaksanakan buka ataupun sahur bersama di jalan raya. Pihaknya akan menyediakan tempat-tempat untuk kegiatan tersebut.
Prosesi Dugderan tahun ini mengangkat tema Simpul Penguatan Kemajemukan Budaya Menuju Pemulihan Ekonomi, yang mengandung arti kebangkitan perekonomian masyarakat Kota Semarang setelah pandemi covid-19 berakhir.
Berbeda dari dua edisi sebelumnya saat pandemi, pada tahun ini rangkaian acara digelar secara penuh tanpa ada pembatasan. Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang Jalan Pemuda untuk mengikuti kirab. Antusiasme warga masyarakat untuk menyaksikan pawai Dugderan juga terlihat di Masjid Agung Kauman Semarang dan Masjid Agung Jawa Tengah.