19 October 2025 23:19
Hasil penelitian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan adanya kandungan partikel mikroplastik pada air hujan di Jakarta. Walaupun tidak secara langsung beracun, mikroplastik ini berpotensi menyebabkan radang paru-paru dan peradangan saluran pernapasan.
Peneliti dari BRIN, Muhammad Reza Cordova, mengungkapkan bahwa partikel mikroplastik dalam air hujan berasal dari aktivitas manusia, seperti serat pakaian sintetis, debu ban kendaraan, dan pembakaran sampah plastik. Partikel yang ringan ini bisa terbang ke udara dan turun kembali bersama air hujan, hingga akhirnya memengaruhi kualitas udara, tanah, dan air tanah.
"Beberapa tahun terakhir ini, tim penelitian kami menemukan bahwa air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik, yaitu potongan plastik yang ukurannya lebih kecil dari 5 mm. Temuan ini tidak berarti bahwa air hujan ini beracun, tapi ini menunjukkan bahwa partikel plastik ini sudah tersebar sampai ke atmosfer atau udara yang kita hirup," tutur Reza.
Fenomena ini tak hanya terjadi di Jakarta, tapi juga di kota-kota besar lain di dunia seperti Paris, Tokyo, dan Beijing.
Reza menegaskan, meski tidak beracun, fenomena ini perlu menjadi perhatian bersama. Ia mengimbau warga untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan tidak membakar sampah plastik.