18 August 2024 13:16
Guna menjalankan amanat undang-undang tentang pemajuan kebudayaan, Kemendikbudristek melalui Direktorat pembinaan tenaga dan Lembaga Kebudayaan menyelenggarakan program Residensi Pemajuan Kebudayaan tahun 2024. Kegiatan ini merupakan bentuk pelaksanaan pembinaan yang berfokus pada empat aspek dalam penguatan tata kelola kebudayaan.
Program ini diikuti oleh 30 pelaku budaya dan komunitas budaya dalam negeri, seperti Tari Topeng Losari Cirebon, Musikalisasi Pantun dan Tradisi Lisan Riau serta olahraga tradisional Jemparingan Yogyakarta.
Mereka akan berkolaborasi dengan pelaku budaya internasional yang turut dalam program ini seperti, Australia, Meksiko, Italia, India, Kanada, Amerika Serikat, Belanda, Malaysia, Colombia, Ekuador, Mesir, Thailand, Yordania dan Polandia.
Sementara itu, pegiat budaya dari Provinsi Riau, Rino Dezapaty mengatakan, jika para peserta yang mengikuti musikalisasi pantun dan lisan dapat melakukan penciptaan musik dengan metode dan gaya baru.
Keseluruhan pelaksanaan kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan memiliki beberapa agenda. Agenda itu di antaranya pemeliharaan warisan budaya, pengembangan seni, pemberdayaan komunitas lokal dan promosi budaya.
Hasil pembelajaran kesenian dan tradisi akan dikembangkan menjadi karya-karya kolaboratif dari seluruh peserta. Para peserta nantinya akan menampilkan dalam bentuk karya seni pertunjukan yang dapat diakses langsung oleh masyarakat, yang akan digelar di halaman Museum Fatahillah Jakarta pada 31 Agustus 2024.