Penanganan banjir bandang di wilayah Padang, Sumatera Barat (Sumbar) masih berlangsung hingga kini. Warga Padang korban banjir bandang, Fitri menceritakan awal mula banjir menerpa rumahnya.
Ia dan keluarga dapat menyelamatkan diri ke posko dibantu tim SAR.
"Posisi lagi di rumah, lagi tidur air datang naik perlahan. Kami akhirnya menyelamatkan diri pertama kali ke posko dibantu tim SAR," kata dia dalam Metro Siang, Metro TV, Rabu, 3 Desember 2025.
"Kondisi rumah saya belum sanggup menengoknya, tapi adik laki-laki saya yang bantu menengok rumah atau membenahi kerusakan. Rumah kami posisi sekarang di tengah pulau. Depannya air, belakang air," ucapnya.
Kepada Metro TV, ia menyebut seminggu sebelum banjir meluap, daerahnya kerap dilanda hujan deras selama seminggu berturut-turut.
"Awalnya hujannya lebat tidak berhenti. Ada lebih kurang dari seminggu lebih hujan terus tidak berhenti-berhenti, jadi debit airnya makin hari makin naik. Tapi, puncaknya itu pada Senin, 24 November 2025. Ada dari imbauan dari warga dari RT juga ada," ujarnya.
Kini Fitri dan keluarga berdiam di posko pengungsian di SD 02 Cupak Tangah. Ia menyebut, posko pengungsian memiliki keterbatasan suplai air bersih. Sementara listrik dan pangan tercukupi.
"Kalau di sini yang jadi masalah air. Air untuk bersih-bersih itu sulit sekali. Tapi ada bantuan dari pemerintah bantuan air bersih ada. Kalau untuk makan semuanya alhamdulillah cukup. Lebih dari cukup. Alhamdulillah di sini juga ada dokternya," sambungnya.
Streaming