16 June 2023 21:35
Partai Golkar tengah ancang-ancang bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang beranggotakan Gerindra dan PKB. Namun jika jadi bergabung, Golkar tetap menginginkan agar Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto menjadi bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto. Di sisi lain, PKB yang sejak awal bersama Gerindra, tetap bersikeras agar Muhaimin Iskandar yang menjadi cawapres Prabowo.
Partai Golkar memastikan tetap mengusung Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden atau calon wakil presiden. Selain dengan Gerindra dan PKB, Golkar masih melakukan lobi politik dengan PAN untuk mewujudkan poros keempat.
"Harapan kita adalah bagaimana pak Airlangga bisa jadi cawapresnya Prabowo atau pak Airlangga berpasangan dengan Zulhas," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid.
"Itu sehat demokrasi kita karena memberikan pilihan pada rakyat," lanjutnya.
Sementara PKB yang sejak awal membangun komunikasi dengan Gerindra, bersikeras agar Muhaimin Iskandar yang jadi cawapres Prabowo.
PKB mempersilakan jika Golkar ingin merapat ke KKIR, tapi Golkar diminta menghormati keputusan yang sudah lama diformulasikan yakni mengusung Prabowo dan Cak Imin.
"Kita meyakini pak Airlangga menghormati dan menghargai apa yang sudah dan terus diupayakan antara Gerindra dan PKB, yaitu mengusung beliau berdua (Prabowo-Cak Imin) sebagai capres dan cawapres," kata Wasekjen PKB Syaiful Huda.
Meski begitu, PKB juga tak mempermasalahkan jika Golkar batal bergabung dengan KKIR. Menurut Syaiful, wacana poros keempat yang diisi Golkar dan PAN adalah usulan gemilang.
"Jadi pak Airlangga tetap bisa jalan, dan Gus Imin tetap bisa melaksanakan mandat (menjadi cawapres)," ujarnya.