Waspada Munculnya Politik Identitas di Pemilu 2024

Selain isu politik identitas yang berpotensi memicu keretakan di tengah masyarakat, gangguan dari jaringan teroris juga menjadi ancaman yang harus diwaspadai.

Pihak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan ada partai politik baru yang terafiliasi dengan jaringan terorisme.

"Ini adalah salah satu siasat jaringan-jaringan yang terafiliasi termasuk kelompok intoleran untuk bisa menjadi bagian dalam pesta demokrasi untuk masuk ke dalam pesta demokrasi kita," kata Kepala BNPT Boy Rafli.

Informasi kepala BNPT sejalan dengan pernyataan Wakil Presiden Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu. Wapres menyatakan komunitas intelijen Indonesia mewaspadai penyusupan kelompok radikal yang menunggangi politik identitas.

"Saya minta memang BNPT untuk mengambil langkah-langkah antisipasi terutama dalam menghadapi Pemilu, Pilpres. Jangan sampai kelompok-kelompok radikal kemudian menggunakan dengan misalnya mendorong adanya politik identitas," kata Ma'ruf.

Politik identitas kerap digunakan untuk mendongkrak elektoral dari kelompok pemilih yang berpandangan sempit. Memaksakan pendapatnya sebagai kebenaran dan mendiskreditkan kelompok yang tidak sepaham. Akibatnya terjadi polarisasi politik yang memicu pembelahan sosial.