Pemkab Lumajang Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Banjir Lahar Semeru

Banjir lahar dingin yang terjadi di Lumajang, Jumat sore 7 Juli 202, memutus total akses warga. Pemerintah setempat menetapkan status masa tanggap darurat bencana selama dua pekan ke depan.

"Saya telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari, suratnya sudah saya tanda tangani dan saya menunjukkan sekda memimpin satgas tanggap bencana," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat meninjau posko pengungsian di Kecamatan Candipuro, Sabtu 8 Juli 2023. 

Banjir lahar dingin dari Gunung Semeru kian meluas. Lima kecamatan di Lumajang, Jawa Timur dilaporkan terdampak luapan banjir, di antaranya Kecamatan Tempeh, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Tempursari, dan Kecamatan Pasrujambe. 

Sebanyak 12 titik posko pengungsian dibuka dengan jumlah pengungsi mencapai 424 orang. Bantuan logistik berupa alas tidur hingga makanan siap saji didatangkan ke sejumlah posko pengungsian. Hingga malam tadi, upaya pembersihan di titik longsoran masih terkendala karena area Sunung Semeru masih diguyur hujan. 

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Lumajang mengakibatkan Gunung Semeru memuntahkan banjir lahar dingin ke sejumlah daerah aliran sungai dan terjadinya tanah longsor. Besarnya debit banjir dilaporkan terekam di seismograf petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dengan getaran mencapai 40 milimeter.

Akibatnya, tiga jembatan yakni Jembatan Pancut, Jembatan Gantung Keliregoyo, dan jembatan penghubung Lumajang-Malang ambruk diterjang material banjir lahar. Saat kejadian, warga yang berada di sekitar area panik dan melarikan diri. Sejumlah kendaraan milik warga juga terbawa arus.

Petugas mengimbau warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan karena potensi banjir susulan masih sangat tinggi.