Kepala Badan Perlindungan Pekerja Imigran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani masih memeriksa kebenaran meninggalnya 149 pekerja migran di rumah tahanan imigrasi (detensi) Sabah, Malaysia. Terlebih ada isu yang menyebut penyebab kematian adalah tindakan kekerasan.
Kabar kematian 149 pekerja migran asal Indonesia akibat kekerasan di detensi Sabah, berawal dari laporan Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB). Di dalam laporan berjudul "Seperti Neraka Kondisi Pusat Tahanan Imigrasi di Sabah" disebutkan bahwa sebanyak 101 orang meninggal pada sepanjang 2021 dan 48 sisanya pada Januari 2022.
Berdasar data BP2MI, pada periode 2020-2022 sedikitnya ada 814 pekerja migran Indonesia di Malaysia yang dilaporkan meninggal dunia. Jumlah yang sakit ada 2027 kasus dalam penanganan BP2MI.
"Kami akan cek kebenarannya. Apakah yang 149 itu sudah termasuk dalam 814 dan apa penyebab kematiannya," ujar Benny Rhamdani dalam Metro Siang, Rabu (29/6/2022).
