Polemik Perpanjangan Masa Jabatan Panglima TNI

Opsi perpanjangan masa jabatan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono masih mencuat seiring akan pensiunnya Yudo pada akhir tahun ini. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa sejauh ini untuk nama yang akan menggantikan Panglima TNI hingga isu soal perpanjangan masa jabatan Yudo Margono masih dalam proses.

Namun pengamat militer, Khairul Fahmi menegaskan tidak ada alasan presiden untuk memperpanjang masa jabatan Panglima TNI. Menurut Fahmi apabila masa jabatan Panglima TNI diperpanjang akan berdampak terhadap penundaan regenerasi di dalam tubuh TNI. 

"Kalau itu dikaitkan dengan alasan menjelang Pemilu segala macam, Saya kira TNI juga tadi saya katakan ini organisasi yang matang, sistemnya sudah berjalan dengan baik, siapa pun yang memimpin saya kira akan mampu melaksanakan tugas-tugas yang apalagi hanya terkait dengan tugas perbantuan dalam Pengamanan pemilu," ungkap pengamat militer, Khairul Fahmi.

Sebelumnya, Panglima Laksamana Yudo Margono menyerahkan ke Presiden Joko Widodo jika masa jabatannya memungkinkan untuk diperpanjang mengingat momentum jelang Pemilu 2024. Yudo menekankan keputusan itu hak prerogatif kepala negara.

Di sisi lain aturan mengenai batas usia pensiun perwira tinggi TNI kini tengah diuji di Mahkamah Konstitusi (MK). Sejumlah perwira dan purnawirawan TNI Angkatan Laut menggugat batas usia pensiun TNI yang diatur dalam Pasal 53 Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004. 

Mereka meminta MK menaikkan batas usia pensiun perwira tinggi TNI dari 58 tahun menjadi 60 tahun.