6 June 2024 11:27
Awal tahun ini, Starlink meluncurkan layanan terhubung langsung ke ponsel. Pengguna dapat menggunakan layanan bernama Direct to Cell untuk berkirim sms, telepon, hingga berinternetan.
Direct to Cell sendiri dikhawatirkan bisa membabat habis semua ekosistem telekomunikasi di Indonesia. Namun, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif Angga berpendapat bahwa layanan Direct to Cell tersebut masih dikembangkan untuk layanan-layanan emergency.
"Saya rasa tidak semudah itu ketika layanan ini akan me-replace fungsi dari mobile operator," kata Muhammad Arif Angga dalam tayangan Metro Pagi Primetime, Metro TV, Kamis, 6 Juni 2024.
Arif berpendapat bahwa layanan Direct to Cell tidak bisa begitu saja menggantikan semua ekosistem telekomunikasi di Indonesia. Jika pemerintah ingin menerapkan layanan Direct to Cell, maka Arif menyarankan untuk berdiskusi dengan para ekosistem telekomunikasi yang ada di Indonesia.
"Pemerintah juga harus melibatkan ekosistem bisnis, terutama para pengusaha lokal yang sudah ada jauh lebih dulu," ujar Arif.
Baca juga: Luhut: BTS Tak Diperlukan karena Ada Starlink |