30 November 2023 21:44
Sebutan ‘gemoy’ yang kerap dilekatkan warganet ke calon presiden Prabowo Subianto belakangan kian diamplifikasi Tim Sukses Prabowo-Gibran untuk menarik atensi publik. Namun, cara itu mendapat kritik karena dianggap sebagai gimik yang tak mendidik.
Strategi itu tampaknya berbuah hasil. Tak sedikit kompetitor Prabowo yang mengkritik. Salah satunya Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS menilai jargon ‘gemas asoy’ alias ‘gemoy’ tidak sehat dan tidak memberikan pendidikan politik bagi rakyat.
"Persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimiknya. Sekarang ada istilah 'gemoy', 'santuy', seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang 'gemoy'," kata Mohamad Sohibul Iman di acara Kick Off Kampanye Nasional PKS, Depok, Jawa Barat, Minggu, 26 November 2023.
Namun, Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Roslan Roslani membantah pihaknya hanya menjual gimik. "Anak-anak muda ini kita harus tarik atensinya dan harus diingat ini yang 'gemoy' ini yang begitu sekarang menjadi perhatian dan menarik perhatian para anak muda itu tubuh secara organik loh, bukan kami yang bikin ini," kata Rosan.
Tentu semua sepakat aspek gagasan jauh lebih penting dihadirkan dalam kontestasi Pemilu 2024. Apalagi yang dibutuhkan kedepan adalah pemimpin yang punya kapasitas mengelola pemerintahan bukan sekadar penuh gimik.