Lebaran 2025, Pedagang Tanah Abang Keluhkan Daya Beli Turun

10 April 2025 16:11

Jakarta: Momen Ramadan dan Idulfitri 2025 biasanya menjadi waktu panen bagi para pedagang. Namun tahun ini justru menyisakan kekecewaan. Para pedagang di Pasar Tanah Abang mengaku mengalami penurunan omzet signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu pedagang, Eli, menyampaikan bahwa meski jumlah pengunjung cukup ramai selama masa puasa hingga Lebaran, daya beli masyarakat mengalami penurunan drastis. Menurutnya, penurunannya sekitar 30-35 persen.

"Ramainya pengunjung memang ada. Cuman, untuk daya beli jauh berkurang dibandingkan tahun 2024," ujar Eli, dikutip dari Metro Siang Metro TV pada Kamis, 10 April 2025.

Ia mengungkapkan bahwa banyak pengunjung yang datang hanya untuk melihat-lihat dan membandingkan harga. Tidak membeli barang sama sekali. Sebagian besar dari mereka, menurut Eli, lebih memilih berbelanja secara daring yang dianggap lebih praktis dan murah.
 

Baca Juga: KAI Logistik Catat Kenaikan Pengiriman Sepeda Motor hingga H+8 Lebaran

"Kadang ada yang cuma datang, lihat-lihat barang, terus pergi lagi. Mereka bilang lebih murah dan gampang kalau beli daring. Tapi ya, kita juga jelaskan ke mereka, kadang barang daring itu enggak sesuai, bahkan ada yang pakai foto barang dari toko kita tapi kirim barang lain," katanya.

Eli juga menyinggung perubahan perilaku belanja konsumen dari luar daerah. Jika sebelumnya para pedagang dari luar kota datang langsung ke Tanah Abang untuk membeli dalam jumlah besar, kini transaksi tersebut lebih banyak dilakukan secara daring.

"Kalau dulu, orang daerah bisa belanja sampai 10 seri. Sekarang mereka langsung ke pusatnya, belanja daring. Padahal kita punya brand sendiri, dan itu sangat berdampak ke nama brand kita juga," kata Eli.

Berdasarkan data dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), daya beli masyarakat di Jakarta selama momen Lebaran 2025 diperkirakan mengalami penurunan hingga 25 persen. Penurunan ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha ritel. Terutama mereka yang masih mengandalkan sistem jual beli konvensional.

Dengan kondisi ini, Eli dan para pedagang lainnya berharap pemerintah bisa membantu menciptakan ekosistem yang sehat dan seimbang antara pasar fisik dan digital, serta mendorong masyarakat untuk kembali berbelanja langsung di pasar.

"Harapannya ke depan masyarakat bisa lebih senang belanja langsung, dan ada perhatian dari pemerintah untuk mendukung kami para pedagang pasar tradisional," ucap Eli.

(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)