Banjir Belum Surut di Semarang, Pemerintah Optimalkan Mesin Pompa

Sudah lebih dari sepekan, banjir masih merendam sejumlah wilayah di Kota Semarang, Jawa Tengah. Salah satu titik terparah berada di Jalan Raya Kaligawe, dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 50 sentimeter.

Kondisi ini membuat arus lalu lintas tersendat dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan besar, seperti truk. Sementara kendaraan roda dua dan mobil pribadi diimbau untuk menghindari jalur tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menjelaskan, banjir di kawasan ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi, banjir rob, serta kerusakan pada sistem drainase dan pompa air. Pemerintah daerah terus berupaya mempercepat penanganan dengan mengoptimalkan mesin-mesin pompa, baik di rumah pompa maupun pompa portabel yang ditempatkan di titik genangan.
 

Banjir berkepanjangan ini juga membuat aktivitas warga terganggu. Banyak warga yang tidak dapat melintas dan pekerja terpaksa menggunakan kendaraan besar untuk menuju tempat kerja. Selain itu, warga mulai mengeluhkan gatal-gatal akibat genangan air, serta kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena distribusi bantuan dan logistik belum merata.

Menanggapi kondisi tersebut, pemerintah provinsi dan kota telah menggelar rapat koordinasi untuk mempercepat penanganan banjir. Beberapa langkah yang diusulkan antara lain penambahan mesin pompa berkapasitas besar, normalisasi sungai di wilayah Kaligawe, serta pembangunan kolam retensi di kawasan Terboyo untuk menampung limpasan air saat curah hujan tinggi.

(Aulia Rahmani Hanifa)