Kriminolog: Penculik Anak Kerap Gunakan Trik Humanis dalam Beraksi

Maraknya penculikan anak di berbagai daerah di Indonesia membuat ruang aman anak terancam. Kriminolog Universitas Indonesia Haniva Hasna menyebut penculik anak dapat menggunakan berbagai trik agar aksinya tersamarkan.

Salah satu triknya adalah menggunakan cara humanis dengan membawa anak sendiri saat menemui calon korbannya.

"Penculik dapat menggunakan cara yang humanis dalam menculik anak. Salah satunya dengan membawa anaknya sendiri. Ketika ada seorang dewasa membawa anaknya sendiri, menemui anak, korban akan lebih yakin bahwa orang ini aman. Apalagi anak-anak adalah fase yang rentan ketika dirayu menjadi mudah," kata dia dalam Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Rabu, 12 November 2025.

Menurutnya, orang tua perlu membekali anak dengan kiat-kiat mencegah penculikan. Di antaranya dengan tidak menerima apapun dari orang asing, tidak ikut ajakan orang asing, dan tidak diam ketika terjadi hal yang tidak diinginkan.
 

Baca: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pasang 7 Bom Siap Ledak di Sekolah

"Orang tua perlu membekali anak dengan 3 T. T yang pertama adalah tidak menerima apapun. Yang kedua tidak ikut dengan orang asing. Yang T ketiga adalah tidak diam. Ketika tidak diam berarti harus ada simulasi bagaimana mengajarkan anak untuk berteriak atau meminta tolong kepada orang lain ketika menemui orang-orang dengan gelagat yang mencurigakan," tuturnya.

Selain upaya penguatan dalam keluarga, penguatan sikap masyarakat dinilai perlu dalam mencegah maraknya aksi penculikan.

"Masyarakat kerap abai dan mereka menganggap ketika penculikan tidak terjadi pada anak sendiri maka bukan masalah saya. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana membangun lagi kesadaran di antara masyarakat untuk mengetahui kondisi-kondisi yang setidaknya nampak mengkhawatirkan dan mencurigakan," jelasnya.