Philip Trading Symposium Indonesia 2025 Pertemukan Bursa Global dan Pelaku Industri

Phillip Trading Symposium 2025 mengangkat tema 'Indonesia Triple Advantage: Commodities, Capital, and Connectivity'. Forum ini mempertemukan regulator, bursa global, dan pelaku industri untuk membahas perdagangan dan perkembangan pasar.

COO Phillip Futures, Director, Retail Sales and Marketing Phillip Nova, Fanti Apriliana, menyebut tema memang dipilih khusus untuk Indonesia. Pihaknya ingin memperkenalkan Indonesia, baik di bidang komoditas, modal, serta konektivitas ke pasar global.

"Kita mau make sure kalau tidak hanya local people, tetapi foreign global exchanges tahu kalau Indonesia itu mempunyai komodi strength yang sangat luar biasa. Connectivity dengan banyaknya number of people investor, saya yakin connectivity must be something yang harus dilihat, bagaimana Phillip Futures memberikan peranan besar untuk connect dari lokal ke global market." kata Fanti, dikutip dari tayangan Zona Bisnis, Metro TV, Kamis, 18 September 2025. 
 

Baca juga: Paviliun ASEAN Resmi Dibuka di MIHAS 2025, Dorong Inovasi Halal Regional

Sementara itu, CEO ICDX Megaim Widjaja, salah satu pembicara utama, menyoroti pemberlakuan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK) yang membuka peluang perluasan produk derivatif. Megai menyebut dengan berlakunya undang-undang ini, ICDX yang merupakan Self-Regulatory Organization (SRO) memiliki tiga regulator. 

Ketiga regulator ini di antaranya adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), dan Bank Indonesia (BI). Hal ini membuat perbankan pasar modal dan pelaku usaha bisa lebih leluasa menciptakan instrumen baru untuk manajemen risiko dan investasi selama masih berada dalam koridor pengawasan ketiga regulator tersebut.

"Ini kan regulator kita tidak hanya Bappebti, tetapi ada juga OJK dan BI, sehingga legitimasi untuk memperluas produk daripada derivatif itu semakin menjadi luas," ucapnya.